Jakarta: Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI pada penutupan perdagangan sesi pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI) menembus level tertinggi Rp4.850 per saham. Angka tertinggi itu naik sebanyak 6,59 persen dengan transaksi Rp1,6 triliun.
Analis meyakini rentang harga saham BBRI berada di antara Rp4.630 hingga Rp4.860 hari ini dengan kapitalisasi pasar Rp703,7 triliun dan volume 139,57 juta, di mana investor asing memborong saham BBRI sebesar Rp424,8 miliar.
"BRI mengkonsolidasikan Pegadaian dan PMN dengan mulus dan bagus. Rencana pembagian dividen BRI pun mendorong investor memborong saham BBRI," kata Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, dilansir dari Antara, Selasa, 1 Maret 2022.
Ia menjelaskan BRI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 1 Maret, dengan beberapa agenda seperti persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan perseroan 2021 serta penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.
Agenda lain RUPST yaitu persetujuan atas perubahan susunan pengurus perseroan dan rencana memberikan dividen atau bagi hasil bagi pemilik saham. "Kenaikan harga saham BBRI Selasa siang ini dipicu kinerja keuangan Bank BRI yang lebih baik di 2021. Rencana pembagian dividen pada agenda RUPS BRI memengaruhi kenaikan saham BRI," katanya.
Adapun BRI berkomitmen memacu transformasi digital untuk memperluas jangkauan nasabah. Perseroan turut memperkuat aspek digital pada sektor usaha mikro. Pada 2021 BRI mencetak laba bersih sebesar Rp32,22 triliun atau tumbuh signifikan sebesar 75,53 persen dibandingkan dengan 2020.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan penopang utama pertumbuhan laba BRI terletak pada kinerja kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) disertai penurunan biaya bunga yang signifikan. BRI juga mampu mengelola portofolio mix serta kualitas aset sehingga dapat meningkatkan yield asset.
Hingga akhir Desember 2021 penyaluran kredit BRI tercatat tumbuh 7,16 persen secara tahunan. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional 2021 sebesar 5,24 persen.
Analis meyakini rentang harga saham BBRI berada di antara Rp4.630 hingga Rp4.860 hari ini dengan kapitalisasi pasar Rp703,7 triliun dan volume 139,57 juta, di mana investor asing memborong saham BBRI sebesar Rp424,8 miliar.
"BRI mengkonsolidasikan Pegadaian dan PMN dengan mulus dan bagus. Rencana pembagian dividen BRI pun mendorong investor memborong saham BBRI," kata Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, dilansir dari Antara, Selasa, 1 Maret 2022.
Ia menjelaskan BRI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 1 Maret, dengan beberapa agenda seperti persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan perseroan 2021 serta penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.
Agenda lain RUPST yaitu persetujuan atas perubahan susunan pengurus perseroan dan rencana memberikan dividen atau bagi hasil bagi pemilik saham. "Kenaikan harga saham BBRI Selasa siang ini dipicu kinerja keuangan Bank BRI yang lebih baik di 2021. Rencana pembagian dividen pada agenda RUPS BRI memengaruhi kenaikan saham BRI," katanya.
Adapun BRI berkomitmen memacu transformasi digital untuk memperluas jangkauan nasabah. Perseroan turut memperkuat aspek digital pada sektor usaha mikro. Pada 2021 BRI mencetak laba bersih sebesar Rp32,22 triliun atau tumbuh signifikan sebesar 75,53 persen dibandingkan dengan 2020.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan penopang utama pertumbuhan laba BRI terletak pada kinerja kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) disertai penurunan biaya bunga yang signifikan. BRI juga mampu mengelola portofolio mix serta kualitas aset sehingga dapat meningkatkan yield asset.
Hingga akhir Desember 2021 penyaluran kredit BRI tercatat tumbuh 7,16 persen secara tahunan. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional 2021 sebesar 5,24 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News