Ilustrasi digitalisasi sistem pembayaran - - Foto: dok MI
Ilustrasi digitalisasi sistem pembayaran - - Foto: dok MI

Dorong Pemulihan Ekonomi, BI Lanjutkan Akselerasi Digitalisasi Sistem Pembayaran

Husen Miftahudin • 10 Februari 2022 20:25
Jakarta: Bank Indonesia (BI) akan terus mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran demi mendorong pemulihan ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien.
 
Adapun transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
 
"Pada Januari 2022, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 66,65 persen (yoy) mencapai Rp34,6 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 62,82 persen (yoy) menjadi Rp4.314,3 triliun," ujar 
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI secara virtual, Kamis, 10 Februari 2022.

Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 14,39 persen (yoy) menjadi Rp711,2 triliun.
 
Selanjutnya, transaksi Quick Response Indonesian Standard (QRIS) terus meningkat sejalan dengan akseptasi masyarakat, baik nominal maupun volume, yang masing-masing tumbuh sebesar 290 persen (yoy) dan 326 persen (yoy).
 
Perry menekankan Bank Indonesia akan terus mendorong inovasi sistem pembayaran serta menjaga kelancaran dan keandalan sistem pembayaran. Bank sentral juga mendorong peserta BI-Fast untuk melakukan perluasan layanan BI-Fast dan melanjutkan pengembangan BI-Fast fase satu tahap dua.
 
Di samping itu, Bank Indonesia akan melanjutkan uji coba QRIS antarnegara dengan Thailand dan Malaysia serta menjajaki perluasan kerja sama QRIS antarnegara di kawasan. Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan kementerian/lembaga untuk akselerasi Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD).
 
Di sisi tunai, jelas dia, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Januari 2022 meningkat 10,21 persen (yoy) mencapai Rp885,2 triliun. "Bank Indonesia akan melanjutkan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022 untuk memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI dan memperkuat edukasi rupiah," tutup Perry.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan