Fenomena ini terjadi ketika masyarakat terpaksa menggunakan tabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, akibat peningkatan proporsi pengeluaran terhadap pendapatan dan penurunan saldo tabungan.
Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 2024 mencatat 99 persen rekening di Indonesia memiliki saldo di bawah Rp100 juta. Rata-rata tabungan yang menurun dari Rp3 juta sebelum pandemi menjadi hanya Rp1,8 juta pada April 2024.
Tren ini diperparah oleh kenaikan suku bunga, harga pangan, dan dampak PHK akibat pandemi covid-19, yang tidak diimbangi dengan kenaikan upah yang memadai.
Baca juga: Cara Membuat Rekening Tabungan Anak yang Masih Belum Punya KTP |
Apa itu metode Kakeibo?
Consumer Funding & Wealth Business Head Danamon, Ivan Jaya, memiliki cara untuk mengatasi situasi ini. Ivan memperkenalkan metode Kakeibo, sebuah teknik pengelolaan finansial yang populer di Jepang.
"Kakeibo mengedepankan prinsip mindful spending, yang membantu individu mengoptimalkan pengeluaran mereka," ungkap Ivan, saat Journalist Class, Rabu, 14 Agustus 2024.
Ivan membeberkan, metode ini dimulai dengan mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran tetap, menentukan jumlah tabungan yang ingin dicapai, serta mengelompokkan pengeluaran dalam empat kategori utama: kebutuhan sehari-hari, keinginan, culture, dan kebutuhan tak terduga.
Selain Kakeibo, Ivan juga menyarankan strategi budgeting 40-30-20-10, dengan 40 persen dari pendapatan digunakan untuk kebutuhan biaya hidup, 30 persen maksimal untuk membayar cicilan utang, 20 persen untuk tabungan, dan 10 persen untuk ibadah atau sosial.
"Dengan disiplin dalam menerapkan metode ini, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada tabungan untuk kebutuhan sehari-hari dan mulai membangun kebiasaan menabung yang berkelanjutan," jelas Ivan. (Zein Zahiratul Fauziyyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News