Analisis Mirae Sekuritas melihat hal ini prospektif mengingat kondisi ekonomi domestik dan global saat ini serta potensi volatilitas pasar ke depan.
"Kami melihat inflasi domestik akan terus moderat, dan kami mengharapkan inflasi IHK yang lebih rendah di Juli dibandingkan Juni, dengan penurunan harga pangan, termasuk beras, cabai rawit, daging ayam, cabai merah, dan bawang," tegas Analis Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto, dilansir dalam risetnya, Rabu, 26 Juli 2023.
Sementara itu, dia memperkirakan inflasi inti akan tetap stabil di bawah tiga persen sepanjang sisa tahun karena perlambatan ekonomi. Sebagai catatan, per Juni, inflasi inti tercatat sebesar 2,6 persen YoY, dan untuk harga yang diatur dan volatil masing-masing sebesar 9,2 persen YoY dan 1,2 persen YoY.
Data terakhir menunjukkan pertumbuhan ekonomi domestik melambat, yang ditunjukkan oleh pertumbuhan impor yang lebih rendah. Semua impor menurut kelompok ekonomi, termasuk barang konsumsi, barang setengah jadi, dan barang modal, mengalami perlambatan.
Selain itu, konsumsi listrik, serta konsumsi semen, juga moderat. Perlambatan tersebut antara lain merupakan dampak lag dari pengetatan kebijakan moneter BI. Jumlah uang beredar terus tumbuh dengan kecepatan yang sangat moderat, dengan M1 dan M2 tumbuh sebesar 5,2 persen YoY dan 6,1 persen YoY per Mei.
Untuk mitigasi perlambatan ekonomi, BI kembali melakukan stimulasi makroprudensial dengan meningkatkan insentif likuiditas bagi perbankan yang menyalurkan kredit ke sejumlah sektor prioritas, antara lain sektor hilir, perumahan, dan pariwisata serta sektor inklusi keuangan, ultra mikro, KUR, dan ekonomi hijau.
Bagi The Fed, pasar memperkirakan kenaikan besok akan menjadi kenaikan terakhir selama siklus pengetatan moneter saat ini, dan FOMC akan mempertahankan FFR stabil di 5,5 persen untuk sisa tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News