Adapun target yang diincar perusahaan pelat merah tersebut adalah pertumbuhan kredit 10 persen di 2023 dengan NPL di bawah 2,5 persen hingga pendapatan bunga Net Interest Margin (NIM) diproyeksikan berada di atas 4,8 persen dan laba bersih dalam bentuk ekuitas Return on equity (ROE) di kisaran 15,7-16 persen.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati membeberkan untuk mencapai target bisnis 2023 erseroan telah menetapkan tujuh kebijakan strategis. Pertama, BNI mengembangkan solusi transaksi dan ekosistem dalam memenuhi kebutuhan nasabah.
Baca juga: Begini Cara BNI Maknai Ramadan dan Peringati HUT ke-77 |
Kedua, mengembangkan infrastruktur teknologi serta inovasi digital melalui data driven berbasis analytics, customer experience, dan perluasan partnership. Ketiga, BNI fokus pada peningkatan CASA dan Fee Based Income (FBI) yang sustain.
Keempat, BNI meningkatkan ekspansi bisnis pada corporate top tier serta sektor prioritas, value chain, dan cross selling dengan mengutamakan budaya risiko.
Kelima, perseroan melanjutkan Transformasi Human Capital, Culture, dan Operasional sehingga lebih agile dan lean dalam mendukung bisnis.
Keenam, perseroan memperkuat jaringan bisnis Internasional dalam mendukung penetrasi pasar global. Ketujuh, BNI juga mengoptimalisasi sinergi BNI Grup dalam memperkuat posisi perusahaan Anak.
“Dengan berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis tersebut, tentunya kami optimis akan dapat mencapai target bisnis kami di tahun 2023,” katanya dalam konferensi pers, dikutip Rabu, 19 April 2023.
Kinerja kuartal I-2023
Kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI di kuartal I tahun ini menorehkan kondisi positif dan berkelanjutan. BNI membukukan laba bersih sebesar Rp5,2 triliun atau tumbuh 31,8 persen year on year (YoY).Di kuartal I 2023, kredit konsolidasi BNI tumbuh 7,2 persen YoY atau mencapai Rp634,3 triliun. Perseroan secara konsisten melanjutkan strategi tumbuh pada segmen-segmen prioritas, yaitu kepada debitur top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential.
Dari sisi likuiditas, Perseroan membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,4 persen YoY atau mencapai Rp743,7 triliun. Strategi pertumbuhan DPK difokuskan pada CASA khususnya CASA transaksional yang kuat melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif serta peningkatan kemampuan transaksional terutama pada aplikasi mobile banking dan BNI Direct.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News