"Bank Indonesia sekaligus juga mampu menata arsip dengan cara mencerminkan proses kegiatan perbankan sebagai sumber utama informasi secara rutin, sehingga mampu menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan sangat terpercaya," ujar Tjahjo dalam acara Apresiasi Kearsipan Bank Indonesia secara virtual di Jakarta, Senin, 28 Desember 2020.
Keandalan Bank Indonesia mengelola arsip diganjar sertifikat akreditasi A dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Capaian tersebut menempatkan Bank Indonesia sebagai salah satu lembaga yang sangat baik dalam pengelolaan arsip di Indonesia.
"Tadi kita saksikan bagaimana Bank Indonesia dengan sungguh-sungguh mengelola arsipnya dengan sangat baik. Kemenpan RB berharap hal ini dijadikan rujukan bagi kementerian, lembaga, instansi, maupun pemerintah daerah," ucapnya.
Raihan sertifikat akreditasi A dalam pengelolaan arsip menempatkan Bank Indonesia sebagai salah satu lembaga rujukan di Indonesia yang sangat baik dalam mengelola arsip. Upaya dan langkah bank sentral dalam mengelola arsip patut ditiru oleh kementerian, instansi, hingga pemerintah daerah.
"Untuk itu praktik-praktik yang baik dalam penyelenggaraan kearsipan khususnya di Bank Indonesia juga perlu ditularkan kepada bank-bank nasional maupun bank-bank swasta lainnya. Saya juga mengimbau kepada seluruh jajaran instansi pemerintah untuk tidak ragu-ragu belajar kepada Bank Indonesia dalam mengelola kearsipan yang sudah baik ini," harap Tjahjo.
Tjahjo mengungkapkan Bank Indonesia adalah lembaga berbadan hukum yang bergerak dengan tiga fungsi utama di bidang keuangan. Tiga fungsi utama tersebut memiliki frekuensi kegiatan yang tinggi dan menuntut akuntabilitas yang besar.
Dengan demikian, sebut Tjahjo, ketiga fungsi utama Bank Indonesia tersebut tidak dapat dilepaskan dengan kegiatan pengarsipan atau pendokumentasian dalam menjamin tersedianya data dan informasi yang autentik dan terpercaya.
"Pelaksanaan kearsipan atau pendokumentasian tersebut merupakan bagian dari pengelolaan arsip yang dilaksanakan dengan mendasarkan pada sistem yang mampu menampung serta merespons kebutuhan masyarakat dan organisasi," papar dia.
Menurutnya, pengelolaan arsip harus dilakukan secara konsisten agar dapat membangun kinerja instansi dapat diabadikan, diwariskan, dan dapat dijadikan landasan yang kuat untuk mewujudkan visi. Bagi BI, langkah ini dapat menjadikan Bank Indonesia sebagai bank sentral digital yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian.
"Ini yang kami juga mengapresiasi BI yang dipimpin oleh Bapak Gubernur BI Perry Warjiyo di dalam masa pandemik covid-19 ini untuk menggerakkan pertumbuhan di daerah maupun nasional dengan berbagai upaya-upaya dan langkah langkah terobosan. Saya merasa optimistis bahwa posisi BI sangat terlibat dalam upaya untuk mewujudkan pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan bangsa negara kita ke depan," tutup Tjahjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News