Mengutip laman resmi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 24 Desember 2020, disebutkan juga rata-rata frekuensi harian tercatat sebesar 1.534,94 kali transaksi atau meningkat 3,84 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang tercatat 1.478,22 kali transaksi.
Untuk rata-rata volume transaksi mengalami penurunan sebanyak 14,68 persen menjadi 26,74 miliar saham ketimbang 31,34 miliar saham pada pekan yang lalu. Lalu, rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan berubah sebanyak 4,85 persen atau menjadi Rp19,76 triliun dari Rp20,76 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Kemudian, data kapitalisasi pasar ditutup terkoreksi sebanyak 1,35 persen menjadi Rp7.006,354 triliun dari Rp7.101,974 triliun pada pekan yang lalu. Investor asing pada perdagangan terakhir mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp390,66 miliar, sedangkan sepanjang 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp47,741 triliun.
Di sisi lain, bursa saham Wall Street kembali berakhir bervariasi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam RUU Bantuan Covid-19. Meski demikian, sejumlah pihak berharap Trump segera menandatangani RUU tersebut.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 114,32 poin atau 0,38 persen menjadi 30.129,83. Kemudian S&P 500 naik 2,75 poin atau 0,07 persen menjadi 3.690,01. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq turun 36,80 poin atau 0,29 persen menjadi 12.771,11.
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir menguat dengan sektor energi naik 2,18 persen. Sedangkan sektor real estat dan teknologi masing-masing turun 0,96 persen dan 0,85 persen, dua kelompok dengan kinerja terburuk.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi dengan tujuh dari 10 saham teratas berdasarkan bobot dalam indeks Tiongkok 50 yang terdaftar di S&P AS mengakhiri hari dengan catatan optimistis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News