Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

BPR Perlu Optimalkan Digital untuk Tingkatkan Daya Saing

Angga Bratadharma • 18 Februari 2022 17:24
Jakarta: Kerja sama yang terjalin antara Industri perbankan dengan fintech sekarang ini sudah merupakan keniscayaan seiring berkembangnya era digitalisasi. Kolaborasi yang terjadi diharapkan memberi dampak positif terhadap aktivitas bisnis dan kian meluasnya akses masyarakat terhadap industri jasa keuangan.
 
CEO & Founder Lestari Capital Holding Company Lestari Group Alex Purnadi Chandra mengatakan kerja sama yang terjadi antara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan fintech memungkinkan untuk menjangkau area yang lebih luas. Kondisi itu yang juga membuat BPR Lestari menggandeng pelaku fintech.
 
"Visi digital kita mau menjadi semacam hub supaya teman-teman fintech bisa terhubung satu demi satu. Ini adalah part of our journey kita menjalin kerja sama dengan berbagai partner di fintech," kata Alex, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 18 Februari 2022.
Kerja sama dalam bentuk deposito itu memungkinkan BPR untuk semakin menjangkau area yang lebih luas melalui penempatan dana secara daring, begitu pula dengan masyarakat yang kini memiliki opsi terbaru untuk menyimpan dananya.
 
Co-Founder & CEO Komunal Hendry Lieviant mengatakan kekurangan yang dimiliki BPR harus bisa ditekan sedemikian rupa agar tidak kalah bersaing. "BPR ini banyak kelebihannya. Sayang kalau kekurangannya yang sedikit apalagi di dunia digital justru membuat BPR kalah bersaing. Kita perlu kemas cara main lama dengan lebih baik lagi," tuturnya.
 
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 25/POJK.03/2021 tentang Penyelenggaraan Produk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) serta POJK Nomor 26/POJK.03/2021 tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana dan Penyaluran Dana Besar Bagi Bank Umum Syariah (BMPD BUS).
 
POJK 25 dikeluarkan sebagai upaya mendorong industri perbankan khususnya BPR/BPRS untuk meningkatkan kesempatan dalam berinovasi maupun berkolaborasi dengan lembaga lain dalam penyelenggaraan produk sejalan dengan perubahan perilaku dan ekspektasi masyarakat yang memanfaatkan teknologi informasi.
 
"OJK mengharapkan BPR dan BPRS dapat meningkatkan kapasitas dan berinovasi dalam menerbitkan produk-produknya, sehingga dapat bersaing di tengah perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi dengan jasa keuangan lainnya," pungkas Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(ABD)



LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif