Ilustrasi. Foto Istimewa.
Ilustrasi. Foto Istimewa.

Ekonomi Global Pulih, Chandra Asri Raup Laba Bersih USD8,5 Juta

Husen Miftahudin • 20 Juni 2023 09:29
Jakarta: PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) membukukan laba bersih setelah pajak USD8,5 juta di kuartal I-2023. Angka itu mengalami peningkatan bila dibanding perolehan rugi bersih USD11,1 juta di kuartal I-2022. Angka laba yang positif diperoleh dari pendapatan bersih perseroan sebesar USD502,3 juta di kuartal I-2023.
 
Meski demikian, posisi pendapatan bersih perseroan di tiga bulan pertama tahun ini mengalami penurunan bila dibanding periode tiga bulan pertama 2022. Direktur Chandra Asri Suryandi mengatakan, kuartal I-2023 merupakan titik balik industri petrokimia.
 
Pertumbuhan sebagian besar dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi global yang ditandai dengan kenaikan yang signifikan pada tingkat produksi Asia Tenggara dan pembukaan kembali China setelah diangkatnya restriksi covid-19.

"Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar USD502,3 juta dan EBITDA positif sebesar USD66,1 juta di kuartal I-2023, dibandingkan dengan EBITDA sebesar USD24,1 juta pada kuartal I-2022 atau peningkatan sebesar 174 persen. Akhirnya laba bersih untuk tiga bulan pertama tahun ini mencapai USD8,5 juta," kata dia dalam keterangannya, Selasa, 20 Juni 2023.
 
Dia menyatakan, Chandra Asri tetap teguh dalam ketahanan finansial dan berhasil mempertahankan neraca yang kuat. Lalu, perseroan mempunyai fleksibilitas dalam menjalankan strategi bisnisnya.
 
Pada 31 Maret 2023, perseroan memiliki liquidity pool sebesar USD2,3 miliar yang terdiri dari kas dan setara kas sebesar USD881 juta, surat berharga USD997 juta, dan fasilitas committed revolving credit sebesar USD422 juta.
 
Baca juga: Semakin Greget! Mobil Listrik Bakal Punya Transmisi Manual

Akuisisi saham


Pada 27 Februari 2023, perseroan berhasil mengakuisisi 70 persen saham di Krakatau Daya Listrik (bisnis ketenagalistrikan) dan 49 persen saham di Krakatau Tirta Industri (bisnis air) melalui special purpose vehicle, PT Chandra Daya Investasi.
 
Rangkaian transaksi bolt-on di sektor infrastruktur diarahkan untuk menghasilkan kinerja bisnis yang lebih kuat dengan risiko yang lebih kecil, melalui penciptaan ekosistem yang terintegrasi dan sinergi dalam kompleks industri di kawasan Cilegon.
 
"Ini adalah bagian dari strategi Programmatic M&A Perseroan, memanfaatkan kekuatan finansial Chandra Asri dan reputasi yang solid sebagai mitra pertumbuhan," jelas dia.
 
Sementara volatilitas yang diperkirakan akan terus berlanjut karena ketidakpastian geopolitik dan harga energi yang sedang berlangsung, perseroan tetap yakin akan prospek jangka panjangnya dan melaksanakan rencana ekspansinya dengan disiplin dan fokus.
 
Pada kuartal I-2023, Chandra Asri menyelesaikan dan menandatangani MoU dengan INA, sovereign wealth fund, untuk bersama-sama mengembangkan pabrik chlor-alkali skala dunia di Indonesia, yang dirancang untuk melayani industri hilir Indonesia yang berkembang dan berfokus pada rantai nilai kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV).
 
"Sebagai bagian dari percepatan rencana investasi, perseroan juga telah menunjuk pemberi lisensi terkemuka dunia dan melanjutkan proses penawaran FEED," tukas Suryandi.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan