Melansir data Bloomberg, Selasa, 13 Juni 2023, mata uang Garuda itu melemah tipis 12 poin atau 0,08 persen ke level Rp14.874,5 per USD dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Sementara jika mengacu data Yahoo Finance rupiah melemah lima poin atau 0,03 persen ke level Rp14.864 per USD. Gerak rupiah pagi ini akan berada pada kisaran Rp14.859-Rp14.874 per USD.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan posisi dolar AS cenderung stabil terhadap sebagian besar mata uang karena para pedagang tengah waspada jelang keputusan kebijakan moneter yang akan rilis minggu ini, terutama kebijakan suku bunga The Fed.
"Pertemuan kebijakan The Fed, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BOJ) akan mengatur nada untuk minggu ini, karena pasar mencari petunjuk dari pembuat kebijakan tentang jalur suku bunga di masa depan," katanya dalam analisis harian, Selasa, 13 Juni 2023.
Selain itu, ada juga data inflasi yang akan mempengaruhi keputusan The Fed. Saat ini Bank Sentral dalam siklus kenaikan suku bunga untuk menurunkan inflasi.
Baca juga: Meski Turun, Data Cadangan Devisa Masih Bisa Bikin Rupiah Bertaji |
Sementara itu, dari dalam negeri, para pengamat meyakini cadangan devisa diperkirakan akan tetap pada tingkat yang memadai untuk menjaga ketahanan dalam menghadapi prospek ekonomi global yang masih dibayangi ketidakpastian.
Sedangkan perkiraan untuk cadangan devisa akan mencapai sekitar USD135-USD155 miliar pada akhir 2023, dibandingkan dengan USD137,2 miliar pada 2022.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan penurunan cadangan devisa sebesar USD4,9 miliar menjadi USD139,3 miliar pada Mei 2023, dibandingkan dengan posisi pada akhir April 2023 sebesar USD144,2 miliar.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp14.840- Rp14.910," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News