CTO Indodax William Sutanto mengatakan Ethereum menjadi tempat landasan untuk hampir seluruh aset kripto yang bergerak di Decentralized Finance (DeFi). Menurutnya, Ethereum 2.0 akan menghasilkan lebih banyak pemain DeFi karena jaringan Ethereum 2.0 mampu menampung lebih banyak dan efisien.
"Ethereum 2.0 akan menyelesaikan permasalahan yang selama ini terjadi di Ethereum, misalnya scalling dan gas fee yang mahal. Jadi Ethereum 2.0 akan memiliki kapasitas yang jauh lebih besar untuk menampung jumlah transaksi dalam aplikasi-aplikasi DeFi," ujar William dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 5 November 2020.
William menjelaskan teknologi DeFi yang dibenamkan di jaringan Ethereum merupakan sistem keuangan baru yang akan menyelesaikan permasalahan keuangan konvensional selama ini. Meski saat ini hanya digemari oleh pegiat blockchain atau cryptocurrency, DeFi lambat laun juga akan merambah ke dunia finansial secara lebih luas.
"DeFi merupakan sistem keuangan terbuka di mana para developer (pengembang) bisa mengembangkan logika keuangannya ke dalam blockchain. DeFi dirancang untuk memecahkan masalah industri keuangan konvensional yang tertutup dan sangat tersentralisasi," ungkap dia.
Dengan penggunaan teknologi DeFi, maka potensi penipuan dan penggelapan pada transaksi keuangan yang kerap terjadi di industri keuangan konvensional akan bisa teratasi. Ini karena seluruh transaksi bisa dilakukan sendiri oleh pemegang akun.
"Dengan memanfaatkan teknologi ini, maka semua transaksi bisa dilakukan tanpa melibatkan oknum yang bisa saja bertindak curang terhadap aset nasabahnya. DeFi memungkinkan setiap nasabah memiliki kendali penuh terhadap aset yang dimilikinya," ucap William.
Di sisi lain, evolusi Ethereum 2.0 diprediksi akan mendorong kenaikan harga koin Ether (ETH). "Nantinya bisa saja permintaan ETH meningkat sehingga harga ETH bisa saja naik secara drastis. Ini bisa juga mempengaruhi harga aset kripto," tuturnya.
Harga ETH saat ini masih berada di level Rp5,8 juta di market Indodax.com. ETH di sepanjang tahun ini sudah meningkat lebih dari 200 persen. Pada awal 2020, harga ETH masih berada di level Rp1,8 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News