Ilustrasi. FOTO: MI/ATET DWI PRAMADIA
Ilustrasi. FOTO: MI/ATET DWI PRAMADIA

PermataBank Catat Penyaluran Kredit Tembus Rp118 Triliun di 2020

Angga Bratadharma • 26 Maret 2021 18:04
Jakarta: PT Bank Permata Tbk (PermataBank) mencatat total penyaluran kredit sebesar Rp118 triliun di sepanjang 2020 atau meningkat 9,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2019. Pertumbuhan kredit ini didukung oleh pengalihan aset Bangkok Bank Indonesia (BBI) melalui proses integrasi sebesar Rp17,3 triliun.
 
Direktur Keuangan Lea Setianti Kusumawijaya mengatakan untuk tahun ini PermataBank menargetkan penyaluran kredit sesuai dengan yang dicanangkan oleh regulator yakni di kisaran 5-7 persen. Upaya pemulihan dan membaiknya perekonomian Indonesia diharapkan bisa mendukung pencapaian target tersebut.
 
"Kalau target kredit di 2021 sejalan dengan yang disampaikan Bu Sri Mulyani atau Gubernur Bank Indonesia. Sebelumnya dikatakan 7-8 persen. Sekarang diperkirakan turun sedikit di 5-7 persen. PermataBank kurang lebih akan sama dengan yang dicanangkan oleh para regulator," kata Lea, dalam konferensi pers virtual PermataBank FY Financial Results, Jumat, 26 Maret 2021.

Namun, Lea berharap, pertumbuhan penyaluran kredit di 2021 bisa lebih baik sejalan dengan hadirnya Bangkok Bank Indonesia. Apalagi, Bangkok Bank Indonesia memiliki basis nasabah yang kuat dari sisi korporasi sehingga harapannya bisa bersinergi guna menunjang laju bisnis PermataBank agar lebih baik di masa mendatang.
 
"Harapannya kita bisa lebih baik karena kita memiliki sinergi dengan Bangkok Bank di mana mereka memiliki basis kuat di bisnis korporasi. Juga sinergi dari nasabah-nasabah yang sebelumnya sudah ada dari Bangkok Bank," ungkapnya.
 
Sedangkan terkait target Dana Pihak Ketiga (DPK), masih kata Lea, PermataBank akan menyesuaikan dengan pertumbuhan kredit di tahun ini. Hal itu dilakukan agar posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) sesuai dengan target yang sudah dicanangkan agar tetap sehat dan mendukung ekspansi bisnis.
 
"Pertumbuhan DPK lebih dilihat dari sisi manajemen likuiditas. Kami mempertahankan rasio LDR yang sehat yaitu 80-85 persen, sehingga DPK disesuaikan dengan pertumbuhan kredit yang akan kami capai pada saat itu dengan target LDR yang disebutkan," tuturnya.
 
Sementara itu, Non Performing Loan (NPL) dapat dikelola dengan baik di level yang aman di tengah penurunan kualitas aset di industri perbankan Indonesia. Rasio NPL gross tercatat sedikit meningkat ke level 2,9 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar 2,8 persen. NPL net terjaga di level 1,0 persen ketimbang posisi Desember 2019 sebesar 1,3 persen.  
 
"PermataBank melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, penjualan kredit NPL, dan pertumbuhan kredit good book," kata Lea.

 
Selama triwulan IV-2020, sejalan dengan arahan regulator program restrukturisasi dan relaksasi kredit terus dijalankan bagi nasabah yang terdampak covid-19. Sampai dengan Desember 2020, sekitar 14 persen dari portofolio kredit yang diberikan mengajukan permohonan restrukturisasi dan relaksasi, yang sebagian besar telah diselesaikan.
 
Sejalan dengan prinsip kehati-hatian dalam menghadapi dampak covid-19, PermataBank telah mengalokasikan biaya pencadangan penurunan kualitas aset yang cukup signifikan sebesar Rp2,2 triliun dengan memperhitungkan potensi peningkatan kerugian kredit sebagai akibat dari perlambatan pertumbuhan perekonomian yang berdampak pada profil risiko portofolio kredit.

"Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan rasio NPL coverage menjadi 239 persen di akhir 2020, lebih tinggi dibandingkan dengan rasio tahun lalu sebesar 133 persen," tuturnya.
 
LDR tercatat 79 persen di Desember 2020 dan rasio CASA meningkat jadi 51,2 persen atau naik 54 basis poin ketimbang periode yang sama tahun lalu. Total dana simpanan masyarakat tumbuh sebesar 18,4 persen yoy, kontribusi terbesar dari pertumbuhan produk giro sebesar 25,3 persen, diikuti tabungan dan deposito masing-masing 13,5 persen dan 17,1 persen yoy.
 
Rasio permodalan (CAR) dan Common Equity Tier 1 (CET-1) pada posisi Desember 2020 masing-masing sebesar 35,7 persen dan 26,9 persen meningkat dibandingkan dengan 19,9 persen dan 18,7 persen pada periode yang sama tahun lalu, jauh di atas ketentuan modal minimum yang berlaku dan rata-rata CAR industri perbankan Indonesia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan