Sementara secara tahunan, yakni 30 November 2019, jumlah penerbitan obligasi mencapai 95 emisi dari 50 emiten dengan total nilai Rp113 triliun.
"Terlihat sebetulnya dari sisi jumlah emisi obligasi/sukuk secara year on year relatif sama, namun dari nilai total dana dihimpun mengalami penurunan sebesar 34 persen," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Selasa, 8 Desember 2020.
Ia menjelaskan kondisi yang tidak pasti pada semester I-2020 menjadi salah satu faktor yang memengaruhi penurunan nilai emisi obligasi sepanjang tahun ini.
Menurutnya, perusahaan memiliki pertimbangan matang dalam melakukan kegiatan aksi korporasi atau pendanaan melalui pasar modal lainnya termasuk penerbitan obligasi/sukuk.
"BEI tentunya senantiasa menyambut baik dan mendukung para pengusaha yang melibatkan Pasar Modal dalam pertumbuhan dan keberlangsungan usaha perusahaan," ujarnya.
Kendati demikian, pemerintah dinilai telah memberikan beberapa stimulus yang kondusif untuk mendukung para pengusaha diantaranya dengan penurunan BI 7-days Repo Rate pada bulan November sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen yang diharapkan dapat menjadi katalis positif penerbitan obligasi korporasi baik saat ini maupun di masa yang akan mendatang.
Adapun hingga 4 Desember 2020, BEI mencatat 98 emisi obligasi dari 58 emiten dengan total nilai emisi Rp77,69 triliun. Sementara data pada pipeline BEI masih ada 12 penerbit yang akan menerbitkan 11 emisi obligasi/sukuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id