Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BSI Hery Gunardi optimistis BSI mampu masuk ke dalam 10 besar bank syariah di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya.
"Kami siap membawa Bank Syariah Indonesia untuk masuk ke dalam 10 bank syariah terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar dalam lima tahun ke depan," ujar Hery dalam Peresmian PT Bank Syariah Indonesia Tbk di Istana Negara yang disiarkan secara virtual, Senin, 1 Februari 2021.
Ia memaparkan sebagai bank hasil penggabungan, per Desember 2020 BSI memiliki total aset sebesar Rp240 triliun dengan total pembiayaan sebanyak Rp157 triliun. Sementara total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp210 triliun dan total modal inti sebesar Rp22,6 triliun.
"BSI juga memiliki lebih dari 1.200 kantor cabang dan 20 ribu karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan itu BSI menjadi bank peringkat ketujuh di Indonesia berdasarkan total aset," imbuhnya.
Hery menyadari bahwa tugasnya bukan hanya sekadar menggabungkan tiga bank syariah milik negara. Dalam waktu bersamaan, dirinya juga harus melakukan transformasi seperti perbaikan proses bisnis, penguatan risk management, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) insani, serta penguatan teknologi digital.
Atas dasar itu, BSI berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern serta inklusif, dan memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah.
"Termasuk terus berupaya untuk menjadi bank yang dipilih nasabah karena memiliki produk yang kompetitif dan layanan yang prima sesuai dengan kebutuhan nasabah," tegas dia.
BSI juga memiliki fokus untuk menumbuhkan segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam ekosistem yang terintegrasi, melayani sektor ritel dan konsumer, serta mengembangkan segmen wholesale dengan produk yang inovatif. Termasuk pengembangan bisnis global seperti global sukuk.
Selain itu, Bank Syariah Indonesia juga akan menjalankan sesuai dengan prinsip maqashid syariah. Hery bilang selain menjalankan fungsi intermediary dan menyalurkan pajak, BSI juga memiliki konsep yang dapat dioptimalkan untuk melakukan pemerataan ekonomi masyarakat melalui zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWaf).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News