Jakarta: Setelah 77 bank telah terdaftar dalam layanan BI-FAST, Bank Indonesia (BI) kini tengah menyiapkan untuk semakin memperbanyak penyedia jasa pembayaran sebagai peserta BI-FAST.
Kepala Departemen Penyelenggara Sistem Pembayaran (DPSP) BI Ida Nuryanti mengatakan pada November 2022 nanti pihaknya akan mulai membuka batch kelima BI-FAST.
"Kita tengah menyiapkan batch kelima dan survei paralel. Kita akan lihat. Kita rencanakan bulan November 2022," ungkapnya dalam Taklimat Media BI, Selasa, 30 Agustus 2022.
BI-FAST merupakan infrastruktur sistem pembayaran BI yang dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan industri sistem pembayaran dalam memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat.
Secara rinci, Ida menambahkan sebanyak 77 peserta BI-FAST terdiri dari lima bank pemerintah, 49 bank swasta nasional, 21 Bank Pembangunan Daerah (BPD), satu bank asing, serta satu lembaga non bank.
"Pada batch kelima nanti sudah ada komitmen juga dari tiga bank asing yang mau masuk ke layanan BI-FAST. Maka dari itu, nantinya bank asing akan semakin banyak ke depannya," ucap Ida.
Menurutnya, sudah terdapat 49 komitmen dari bank yang ingin mengikuti batch kelima BI-FAST. Selain batch kelima, dia juga menegaskan BI sudah menyiapkan untuk membuka batch lainnya. "Secara keseluruhan sudah lancar semua. Mudah-mudahan ke depan tidak ada kendala," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Departemen Pengelolaan Sistem Informasi (DPSI) BI Endang Trianti mengatakan layanan BI-FAST secara bertahap akan diperluas mencakup layanan bulk credit, direct debit, serta request for payment, dan ke depan cross border retail payment.
BI mengharapkan dukungan dan partisipasi seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk dapat memanfaatkan infrastruktur BI-FAST yang akan menjadi backbone infrastruktur sistem pembayaran ritel masa depan.
Kepala Departemen Penyelenggara Sistem Pembayaran (DPSP) BI Ida Nuryanti mengatakan pada November 2022 nanti pihaknya akan mulai membuka batch kelima BI-FAST.
"Kita tengah menyiapkan batch kelima dan survei paralel. Kita akan lihat. Kita rencanakan bulan November 2022," ungkapnya dalam Taklimat Media BI, Selasa, 30 Agustus 2022.
BI-FAST merupakan infrastruktur sistem pembayaran BI yang dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan industri sistem pembayaran dalam memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat.
Secara rinci, Ida menambahkan sebanyak 77 peserta BI-FAST terdiri dari lima bank pemerintah, 49 bank swasta nasional, 21 Bank Pembangunan Daerah (BPD), satu bank asing, serta satu lembaga non bank.
"Pada batch kelima nanti sudah ada komitmen juga dari tiga bank asing yang mau masuk ke layanan BI-FAST. Maka dari itu, nantinya bank asing akan semakin banyak ke depannya," ucap Ida.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, BI Luncurkan KKP & QRIS Antarnegara |
Menurutnya, sudah terdapat 49 komitmen dari bank yang ingin mengikuti batch kelima BI-FAST. Selain batch kelima, dia juga menegaskan BI sudah menyiapkan untuk membuka batch lainnya. "Secara keseluruhan sudah lancar semua. Mudah-mudahan ke depan tidak ada kendala," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Departemen Pengelolaan Sistem Informasi (DPSI) BI Endang Trianti mengatakan layanan BI-FAST secara bertahap akan diperluas mencakup layanan bulk credit, direct debit, serta request for payment, dan ke depan cross border retail payment.
BI mengharapkan dukungan dan partisipasi seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk dapat memanfaatkan infrastruktur BI-FAST yang akan menjadi backbone infrastruktur sistem pembayaran ritel masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News