Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, perekonomian rendah karbon merupakan upaya semua negara-negara di dunia dalam memitigasi semakin parahnya perubahan iklim yang terjadi. Perubahan iklim sendiri terjadi akibat kegiatan ekonomi dan industri yang tidak mempedulikan lingkungan, sehingga tercipta pemanasan global.
"Namun demikian bahwa di sisi lain, perubahan iklim tentunya akan membawa risiko tersendiri bagi perekonomian. Kenaikan emisi karbon telah mendorong kenaikan suhu bumi sehingga menyebabkan perubahan iklim yang berpotensi mengganggu stabilitas moneter dan sistem keuangan," ujar Destry dalam webinar yang disiarkan secara virtual, Rabu, 8 Desember 2021.
Bagi Indonesia, dengan posisi geografis dan kepulauan yang terletak di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), menjadi lebih berisiko terhadap perubahan iklim yang terjadi dibandingkan dengan banyak negara-negara lain di dunia.
Saat ini, biaya akibat cuaca ekstrem di Indonesia telah mencapai lebih dari Rp100 triliun per tahun. Biaya ini diperkirakan akan terus bertambah secara eksponensial akibat semakin ekstremnya cuaca di masa depan.
"Sehingga, apabila kita tidak melakukan tambahan aksi mitigasi, maka biaya akibat cuaca ekstrem pada tahun 2050 diperkirakan dapat mencapai 40 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto)," paparnya.
Destry menekankan bahwa tuntutan perekonomian rendah karbon dari negara-negara maju harus menjadi perhatian bersama Indonesia. Karena dari sisi positifnya, implementasi perekonomian rendah karbon juga menjadi peluang bagi Indonesia.
Peluang ini berasal dari kekayaan sumber potensi alam Indonesia yang sangat besar dan beragam, sehingga Indonesia diperkirakan akan mencapai emisi nol persen lebih cepat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan gambaran Indonesia memiliki kekuatan sumber energi terbarukan yang besar, diperkirakan mencapai 418 ribu megawatt (MW), yang antara lain bersumber dari pembangkit listrik tenaga geotermal, aliran sungai, dan tenaga angin.
"Potensi ini tentunya harus dapat kita manfaatkan dan kita kelola dengan baik, serta dengan konsistensi dan keberanian untuk melakukan berbagai terobosan agar bisa menjadi kekuatan ekonomi kita ke depan," pungkas Destry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id