Head of Employee Benefits Allianz Life Indonesia Nicolaus Satya Bharata. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma
Head of Employee Benefits Allianz Life Indonesia Nicolaus Satya Bharata. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma

Bersiap Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Allianz Life Indonesia Optimalkan Digitalisasi

Angga Bratadharma • 21 Oktober 2021 18:03
Jakarta: PT Asuransi Allianz Life Indonesia terus mengedepankan inovasi di saat pandemi covid-19 masih belum bertransformasi menjadi endemi. Salah satu inovasi yang digencarkan yakni optimalisasi digital yang harapannya bisa memutus mata rantai penyebaran virus mematikan itu karena digitalisasi mampu mengurangi mobilitas.
 
Head of Employee Benefits Allianz Life Indonesia Nicolaus Satya Bharata mengatakan sejauh ini Allianz Life Indonesia terus memberi dukungan terhadap upaya pemerintah memutus mata rantai penyebaran covid-19. Di antaranya mendukung percepatan vaksinasi dan memberikan edukasi kepada nasabah dan masyarakat umum tentang virus korona.
 
"Untuk inovasi dan kreativitas sebenarnya sebelum covid-19 ada di dunia dan di Indonesia kita sudah punya teknologi digital. Kita sudah punya telemedicine dan teleconsultation. Jadi orang-orang bisa di rumah saja melakukan chat dengan dokter dan berobat. Nanti obatnya dikirim," kata Niko, dalam sebuah webinar, Kamis, 21 Oktober 2021.

Dalam webinar bertajuk 'Mungkinkah Kita Hidup Berdampingan dengan Covid-19' itu, Nico menambahkan, Allianz Life terus berupaya mendorong berkurangnya kontak fisik secara langsung di tengah pandemi covid-19 yang belum kunjung usai. Salah satu yang bisa dilakukan tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari adalah melalui teknologi digital.
 
"Intinya kita sebagai perusahaan asuransi sebisa mungkin mengurangi kontak fisik secara langsung dengan orang lain. Otomatis dengan digital. Jadi nantikan saja inovasi yang Allianz Life Indonesia akan keluarkan," tuturnya.

Hidup berdampingan dengan covid-19

Praktisi Kesehatan Lula Kamal mengatakan cepat atau lambat Indonesia akan hidup berdampingan dengan covid-19. Saat itu terjadi akan ada dua skenario yakni hidup enak dan hidup tidak enak. Hidup yang tidak enak saat hidup berdampingan dengan covid-19 yang dimaksudkan Lula yakni masih harus terus menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari covid-19.
 
"Kita masih protokol kesehatan. Kita harus pakai masker yang kadang-kadang sesak kalau kita bicara panjang lebar karena udara untuk bernafas terasa kurang. Juga masih harus jaga jarak. Tapi bisa tidak kita hidup berdampingan dengan covid-19? Bisa," tegasnya.
 
Bersiap Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Allianz Life Indonesia Optimalkan Digitalisasi
Praktisi Kesehatan Lula Kamal. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma
 
Sedangkan hidup enak yang dimaksudkan Lula yakni ditemukannya obat covid-19. Menurut Lula sekarang ini ada penelitian mengenai obat untuk menyembuhkan covid-19 yang bernama molnupiravir. Sejauh ini, obat yang diduga bisa menyembuhkan virus korona itu sudah masuk uji klinis tahap tiga.
 
"Paling jelas seperti sakit tipes. Kita kasih obatnya, selesai, sembuh. Ada antibiotiknya untuk menyelesaikan. Kalau covid-19 ada antivirusnya yakni molnupiravir untuk menyelesaikan. Obatnya ketemu maka selesai. Itu harapan kita semua," jelasnya.
 
Namun, sebelum obat itu benar-benar terbukti ampuh mengobati covid-19 maka masyarakat di Indonesia harus tetap mengedepankan protokol kesehatan dan bersegera vaksinasi bagi yang belum. Masyarakat diimbau tidak lalai. Pasalnya, meski pandemi mulai mereda tapi virus covid-19 masih tetap ada dan belum menghilang dari muka bumi.
 
"Jujur kita memang masih kelawahan untuk mengejar kepatuhan untuk protokol kesehatan. Saya mengerti sekali bagaimana pemerintah menjaga agar ekonomi bisa bangkit tapi kesehatan pun tidak dikorbankan. Kita harus ingatkan bahwa protokol kesehatan jangan longgar. Walau kasusnya sudah turun bukan berarti virusnya sudah tidak ada," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan