"Kredit ini penting karena menunjukkan bagaimana bekerjanya sistem intermediasi perbankan, yang sebelumnya terus tumbuh negatif, namun beberapa bulan ini terus positif dan kami harapkan sampai akhir tahun," ujar Purbaya dalam Konferensi Pers Penetapan Tingkat Bunga Penjaminan LPS secara daring, Rabu, 29 September 2021.
Di sisi lain, ia memperkirakan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan akan tumbuh 10,2 persen pada 2021. Salah satu faktor yang mendorong keyakinan proyeksi tersebut yakni semakin banyaknya pasokan uang di perekonomian, yang terlihat dari laju pertumbuhan M0 atau based money saat ini yang mendekati 20 persen, dari yang sempat minus 16 persen saat awal krisis covid-19.
Dengan demikian, Purbaya menilai hal tersebut menunjukkan perbankan tak lagi menempatkan uangnya di bank sentral dalam bentuk surat berharga maupun di tempat lain, melainkan sudah mulai menyalurkannya kepada sektor riil.
"Sekarang sistem keuangan kita siap untuk membiayai pemulihan atau pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat lagi ke depan," ujarnya.
Dengan semakin banyaknya uang di sistem perekonomian yang diiringi dengan pelonggaran bertahap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Purbaya meyakini proyeksi pertumbuhan kredit pada 2021 tersebut bisa dilampaui dengan mudah.
"Ini artinya prospek ekonomi kita juga akan semakin membaik di bulan-bulan mendatang. Jadi ini sesuatu yang sangat positif yang membuat saya optimistis sekali bahwa kita sudah betul-betul keluar dari ancaman yang membahayakan ekonomi Indonesia," ujar Purbaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News