Hal ini mengingat kontribusi UMKM pada perekonomian nasional mencapai 60,34 persen. Sementara dampak pandemi membuat 61 persen UMKM semakin membutuhkan pendanaan. Bahkan, ada 27 persen UMKM yang tidak dapat lagi melakukan pembayaran pinjaman hingga berakhir gulung tikar. Hanya lima persen saja para pengusaha kecil yang bisa membayar bunga atau pokok pinjamannya.
"BNI selaku bank BUMN akan terus berkomitmen untuk mendukung program-program yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Maluku dalam rangka mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui pengembangan UMKM dengan memberikan pendampingan dan fasilitas kredit yang dapat menguatkan permodalan bagi para pelaku usaha," kata Pemimpin BNI Wilayah 07 Hadi Santoso dalam keterangan resminya, Selasa, 28 September 2021.
Hadi menjelaskan percepatan pembangunan di Provinsi Maluku khususnya pengembangan UMKM yang berorientasi ekspor dengan pembangunan ruang pamer Xpora di Bandara Pattimura, Ambon.
Program BNI Xpora tak hanya memberikan pendampingan, konsultasi masalah permodalan dan transaksi. Namun juga membantu menghubungkan dengan diaspora di luar negeri dengan bersinergi dengan Kantor Cabang BNI di Luar Negeri.
Dengan pendampingan dan akses pembiayaan yang mudah tersebut, ia meyakini produk-produk UMKM Maluku dapat bersaing dan lebih memiliki nilai jual di pasar internasional.
"Dengan pendampingan dari Dinas terkait , Dekranasda dan perbankan kepada pelaku UMKM di Provinsi Maluku akan dapat menghasilkan produk yang memiliki daya saing tinggi untuk dipasarkan lokal maupun global. Di Kota Ambon akan dibuat booth display UMKM dan Kerajinan Nasional Daerah yang berlokasi di Bandara Pattimura. Booth mini Xpora ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk memperoleh informasi terkait Ekspor," tutup Hadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
