"Serapan KUR kita untuk 2021 ini sementara berproses dan ini daya serapnya sudah di atas 40 persen," kata Syahrul usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin, 26 Juli 2021.
Ia menjelaskan, penyerapan KUR biasanya menyesuaikan waktu dan musim tanam. Penyerapan KUR pertanian diproyeksikan akan kembali meningkat pada Agustus 2021 karena memasuki musim tanam kedua.
"Ini menyesuaikan dengan musim tanam saja, jadi sudah masuk musim tanam kedua pada Agustus dan pada proses itu akan lebih banyak kami dorong," jelasnya.
Untuk meningkatkan dan memperluas serapan KUR, ia menjelaskan akan bekerjasama dengan Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
"Kita lakukan berbagai konsolidasi-konsolidasi yang memungkinkan untuk mengefektifkan KUR itu mulai dari hulu, di pengolahan, atau usai sampai dengan pasarnya," ungkapnya.
Sementara terkait kualitas KUR, menurut Syahrul, cukup baik karena kredit macet atau non performing loan KUR pertanian hanya 0,3 persen.
"Data kita cukup bagus, data KUR pertanian pemanfaatannya memang di data kami bahkan NPL-nya yang macet itu cuma 0,3 persen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id