Ilustrasi. FOTO: MI/USMAN ISKANDAR
Ilustrasi. FOTO: MI/USMAN ISKANDAR

BPR Lestari Rogoh Rp175 Juta ke Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19

Angga Bratadharma • 10 Agustus 2021 13:44
Jakarta: Pandemi covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini memberikan dampak nyata terhadap kondisi masyarakat. Artinya, semua pihak tanpa terkecuali perlu saling bahu membahu dan bergotong royong membantu mereka yang terdampak guna mengurangi beban akibat terhantam virus mematikan itu.
 
Founder Lestari Group Alex P Chandra, yang akrab disapa APC mengatakan rasa empati terhadap kondisi masyarakat terutama di Bali yang terdampak kondisi pandemi, khususnya akibat PPKM Darurat, mendorong BPR Lestari untuk berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan. Bantuan tersebut berupa dana sebesar Rp175 juta.
 
Ia menambahkan bantuan tersebut telah didistribusikan melalui bantuan relawan dengan bantuan yang beragam. Rotary Club of Bali Denpasar (Rp50 juta) melalui gerakan #nasbungrotary untuk Bali dan Food for Jobless dan Nasi Bungkus 2K (Rp50 juta) yang dananya didistribusikan ke pemilik warteg yang sudah tidak mampu untuk berjualan.

"Sehingga dapat berjualan nasi bungkus hanya 2K, program Salingbantuyuk.com (Rp25 juta) yang membantu kebutuhan masyarakat untuk isoman dan yang terakhir bersama NiLuh Djelantik (Rp50 juta) fokus kepada pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan," kata APC, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 10 Agustus 2021.
 
NiLuh Djelantik, salah satu relawan yang akan membagikan nasi bungkus membagi ceritanya dalam salah satu postingannya di Instagram. "BPR Lestari adalah salah satu kreditur yang menemani perjalanan NiLuh Djelantik. Mereka tengah berjuang pula menghadapi pandemi, namun tetap ingat berbagi," kata Niluh Djelantik.
 
Sementara itu, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021 pemerintah harus mampu mengendalikan pandemi covid-19. Pembatasan aktivitas masyarakat perlu dilakukan proporsional sembari memanfaatkan mesin pertumbuhan ekonomi lainnya.
 
"Ekonomi sebenarnya bisa dicari mesin lain jika satu mesin terhambat. Artinya apa, jika misalnya konsumsi rumah tangga melambat pada periode PPKM berlangsung, maka mesin yang lain perlu dioptimalkan, misalnya, dari investasi, ekspor, dan juga dari belanja pemerintah," kata dia.
 
Dia menambahkan, pemerintah juga perlu untuk melakukan realokasi dan refocusing anggaran guna membantu masyarakat yang terdampak pandemi. Hal itu juga untuk memastikan agar kebijakan PPKM yang diterapkan dapat berjalan dengan optimal.
 
"Stimulus ekonomi ketika masa restriksi aktivitas masyarakat diperlukan dalam upaya menahan agar daya beli tidak terjerembab dalam ketika PPKM diberlakukan," pungkas Yusuf.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan