"Kinerja positif ini merupakan hasil dari berbagai inisiatif strategis yang telah dilakukan oleh manajemen untuk mendorong upaya peningkatan pendapatan. Dengan efisiensi biaya produksi dan biaya usaha, perbaikan sistem distribusi, dan penataan distributor, mampu menekan harga pokok secara signifikan," kata Direktur Utama Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim di Jakarta, Kamis, 27 Mei 2021.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa keberlanjutan pada efisiensi biaya juga mampu menurunkan beban pokok penjualan sebanyak 21 persen dibandingkan periode yang sama di 2020 hingga kuartal I-2021. Walhasil, perseroan berhasil mencetak laba bersih positif sebesar Rp17,9 miliar.
Emiten semen berkode saham SMBR ini mampu menjaga pertumbuhan penjualan untuk memenuhi demand di wilayah Sumatra Selatan, Jambi, Lampung, Bengkulu, dan Bangka Belitung. Jobi menyebutkan, wilayah Sumatra memiliki pertumbuhan semen positif dengan demand yang meningkatkan volume penjualan pada kuartal I-2021 sebesar 22 persen menjadi 452.931 ton.
Lebih lanjut ia membeberkan, perseroan melakukan berbagai strategi guna meningkatkan kinerja perseroan, antara lain kebijakan kualitas produk yang menyesuaikan kebutuhan pelanggan, kebijakan kontinuitas suplai seperti kesiapan armada angkutan hingga buffer stock di wilayah-wilayah penjualan strategis, serta penjualan produk turunan seperti white clay, semen mortar, beton porous, dan lainnya.
Perseroan optimistis target penjualan tahun ini dapat tercapai lantaran adanya peningkatan APBN 2021 untuk infrastruktur sebesar 47,3 persen menjadi Rp414 triliun dan pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan akan meroket di kisaran 4,0 persen sampai 5,0 persen.
"Pemerintah telah memulai proyek-proyek strategisnya dan Semen Baturaja telah ikut serta dalam proyek strategis pemerintahan yang memberikan peluang bagi perseroan untuk meningkatkan volume penjualan dan mengatasi oversupply semen," paparnya.
Adapun dalam laporan kinerja Semen Baturaja 2020 yang dipaparkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020, perseroan membukukan kinerja positif. Pendapatan yang berhasil diraup perusahaan pada tahun lalu mencapai Rp1,72 triliun dan EBITDA menjadi Rp416,4 miliar atau naik dua persen dari 2019.
Perseroan mendorong upaya peningkatan pendapatan dengan mencatatkan volume penjualan semen sebesar 1,93 juta ton dan penjualan non semen lainnya seperti white clay, semen mortar, beton porous, dan lainnya. Penyumbang penjualan terbesar masih diperoleh dari penjualan semen bungkus yang tersebar pada para distributor wilayah-wilayah pemasaran Semen Baturaja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id