Direktur Utama BSI Hery Gunardi. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma
Direktur Utama BSI Hery Gunardi. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma

BSI: Strategi Digitalisasi Jadi Pendorong Pertumbuhan Laba di Kuartal III

Angga Bratadharma • 29 Oktober 2021 09:35
Jakarta: PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau (BSI) menyebutkan strategi yang fokus pada digitalisasi, baik digitalisasi produk maupun layanan kepada seluruh nasabah usai penggabungan tiga bank syariah milik BUMN 1 Februari lalu mampu mendorong pertumbuhan laba bersih pada triwulan III tahun ini.
 
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan BSI terus berinovasi dalam layanan jasa keuangan termasuk digital bangking ke depan, sehingga meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bertransaksi bagi seluruh nasabah dan dapat memenuhi kebutuhan umat. Adapun akselerasi digital menjadi salah satu fokus BSI dalam menggenjot bisnis.
 
Hal itu, masih kata Hery, tercermin dari transaksi kumulatif BSI Mobile yang mencapai 74,24 juta transaksi atau tumbuh 133 persen yoy. Kondisi lain juga ditunjukkan dengan kenaikan transaksi melalui e-channel pada September 2021 yang mencapai 162,40 juta transaksi atau 95 persen transaksi di BSI sudah menggunakan e-channel.

"Sedangkan sisanya sebanyak lima persen masih menggunakan layanan di teller," ujar Hery, dalam konferensi pers virtual kinerja BSI triwulan III-2021, Kamis, 28 Oktober 2021.
 
Adapun BSI membukukan laba bersih sebesar Rp2,26 triliun pada triwulan III-2021. Pencapaian laba bersih tersebut menguat 37,01 persen secara tahun ke tahun (yoy), seiring strategi yang fokus pada digitalisasi produk dan layanan usai merger 1 Februari lalu.
 
Hery memaparkan selain terdorong transaksi digital, perolehan laba bersih yang gemilang ditopang pula kinerja berbagai sektor. Di antaranya perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp219,19 triliun. Terkait DPK, Hery mengatakan, pihaknya terus meningkatkan pertumbuhan tabungan khususnya tabungan wadiah.
 
Adapun tabungan wadiah tumbuh signifikan sebanyak 16,22 persen yoy atau mencapai Rp30,35 triliun pada September 2021. Sementara itu, untuk total tabungan bertumbuh 11,57 persen yoy yang mencapai Rp91,43 triliun pada kurun waktu yang sama.
 
"Pertumbuhan tabungan tersebut berdampak kepada membaiknya biaya dana yang kini sekitar 2,10 persen. Persentase tersebut turun signifikan dibandingkan dengan Desember 2020 yang sebesar 2,67 persen," pungkasnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan