Ilustrasi. Foto: dok Hartadinata.
Ilustrasi. Foto: dok Hartadinata.

Logam Mulia Dongkrak Laba Hartadinata Abadi Jadi Rp171 Miliar di 2020

Ade Hapsari Lestarini • 18 Agustus 2021 06:38
Bandung: PT Hartadinata Abadi Tbk (Hartadinata), produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi Indonesia, mencatat pertumbuhan penjualan menjadi sebesar Rp4,139 triliun. Jumlah ini meningkat Rp903 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp3,236 triliun. Perseroan juga memperoleh laba bersih sebesar Rp171 miliar.
 
"Pertumbuhan pendapatan Hartadinata di 2020 didorong tidak hanya oleh kenaikan harga emas, tetapi juga karena adanya tambahan penjualan dari produk logam mulia yang diluncurkan perseroan selama 2020. Hasil penjualan kepada pihak wholesaler memberikan kontribusi sebesar 91,3 persen dan dari toko milik sendiri serta imbalan waralaba sebesar 8,1 persen. Selain itu ada tambahan pendapatan dari hasil usaha pegadaian sebesar 0,6 persen," ujar Chief Financial Officer Hartadinata Abadi Deny Ong, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 18 Agustus 2021.
 
Selama 2020, volume penjualan masih didominasi oleh produk perhiasan kadar rendah untuk segmen kelas menengah bawah yang berkontribusi 62,9 persen. Sedangkan produk logam mulia memberikan kontribusi sebesar 13,4 persen terhadap total produk yang dipasarkan perseroan. Tingginya kontribusi kelas menengah bawah, lanjut dia, membuat perseroan mempertimbangkan tetap mempertahankan penetrasi produk di kelas ini.

Chief Executive Officer Hartadinata Abadi Sandra Sunanto menambahkan, 2020 adalah tahun yang sangat menantang bagi para pelaku bisnis, terutama dengan adanya pandemi covid-19 yang berdampak dahsyat pada perekonomian dunia dan memengaruhi iklim investasi terutama di Indonesia.
 
Meski begitu, perseroan mampu mempertahankan kinerja yang cukup baik dengan beberapa langkah strategis yang dilakukan seperti memperkuat kerja sama dengan pihak e-commerce, menambah jaringan toko milik perseroan untuk mendukung penetrasi pasar, serta melakukan product and market development dengan memperkuat Divisi Research and Design guna meningkatkan kualitas produk, dan melakukan inovasi produk guna menarik minat masyarakat terhadap investasi emas.
 
Selama 2020, Perseroan telah menambah 21 toko perhiasan emas baru, yang terdiri dari 16 toko Aurum Collection Centre (ACC) baru yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur, serta lima toko ACC yang bekerja sama dengan Matahari Department Store di wilayah Jakarta, Depok, Palembang, Bekasi, dan Surabaya untuk meningkatkan daya saing dengan memasuki pasar-pasar baru di seluruh kota-kota di Indonesia.
 
"Perseroan juga telah meluncurkan produk Logam Mulia (LM) dengan pecahan kecil yakni 0,1, 0,25, 0,5, 5, dan 10 gram. Saat ini produk LM dengan pecahan kecil tersebut semakin diminati oleh semua kalangan masyarakat karena dapat dimiliki dengan harga yang terjangkau. Tidak hanya sebagai alat investasi jangka panjang, LM pun digemari oleh kalangan masyarakat terutama kaum millenial untuk dijadikan sebagai gift seperti hadiah pernikahan, ulang tahun, hari-hari besar dan lain sebagainya," jelasnya.
 
Penguatan integrasi vertikal usaha masih tetap dilakukan melalui kanal penjualan digital e-commerce, yaitu platform hrta.store, Masduit dan Shopee. Sementara ini hrta.store ditujukan untuk pelanggan grosir dan retail, sedangkan Masduit dan Shopee ditujukan untuk pengguna akhir. Langkah ini merupakan strategi dalam menjaga keberlangsungan aktivitas usaha perseroan di tengah pandemi covid-19. Selain itu, hal juga diharapkan dapat membantu mengurangi risiko penyebaran covid-19.
 
Perseroan juga merambah ke bisnis gadai melalui pendirian anak perusahaan yakni PT Gemilang Hartadinata Abadi (GHA) dan telah melebarkan sayap dengan mendirikan beberapa anak usaha GHA yakni PT Gadai Cahaya Dana Abadi (GCDA) di Jawa Barat PT Gadai Terang Abadi Mulia (GTAM) di Jawa Timur, PT Gadai Cahaya Abadi Mulia (GCAM) di Nusa Tenggara Timur, dan PT Gadai Cahaya Terang Abadi (GCTA) di Nusa Tenggara Barat, yang mana masing-masing anak usaha gadai tersebut telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
 
"Dengan adanya anak usaha gadai yang menargetkan konsumen dari segala kalangan ini, adalah merupakan bentuk sinergi yang mendorong peningkatan kinerja di masa datang. Pembukaan outlet gadai tersebut juga merupakan bagian dari investasi berkelanjutan dan komitmen perseroan dalam mendukung pertumbuhan industri emas dan juga industri finansial di Indonesia. Sampai saat ini GHA telah memiliki 66 outlet gadai di empat provinsi," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan