Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan utang-utang tersebut masih bisa dinegosiasikan lagi. Lagi pula, menurutnya, dalam waktu dekat ini tidak ada utang perusahaan yang jatuh tempo.
"Masih liat situasi nanti kita negosiasi, nanti bisa saja dolar Rp15 ribu, turun. Masih lama jangan panik dan tetap tenang," kata Arya dalam telekonferensi, Kamis, 19 Maret 2020.
Ia juga menjelaskan, posisi melemahnya nilai tukar tidak hanya dirasakan oleh rupiah, tetapi beberapa negara lain juga terpukul penguatan dolar AS. Oleh karena itu, Kementerian BUMN masih masih akan memantau lebih lanjut pergerakan nilai tukar negara Adidaya itu.
"Ini kan berdampak semua tidak hanya Indonesia. Semua negara mengalami penurunan. Jadi kita lihat situasi saja dulu," ucapnya.
Berdasarkan data Bloomberg sore ini, sekitar pukul 17.00 WIB nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah mencapai posisi Rp15.912 per USD. Rupiah melemah 4,53 persen dari penutupan perdagangan kemarin.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah masih bertahan di level Rp15.310 per USD atau naik sebesar 0,6 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dolar rate (Jisdor) Bank Indonesia hari ini posisi rupiah terhadap dolar Rp15.712 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News