Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Inflasi Domestik Semakin Tekan Rupiah ke Level Rp15.960/USD

Annisa ayu artanti • 02 April 2024 11:11
Jakarta: Nilai tukar rupiah kembali tertekan terhadap dolar Amerika Serikat pada Selasa pagi. Bahkan, rupiah semakin mendekati level Rp16 ribu.
 
Mengacu data Bloomberg, Selasa, 2 April 2024 pada pagi ini rupiah melemah 65,5 poin atau 0,41 persen menjadi Rp15.960 per USD.
 
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, pada pagi ini rupiah berada pada level Rp15.954 per USD, naik 71 poin atau 0,44 persen dibandingkan penutupan kemarin yang berada di Rp15.883 per USD.

Hari rupiah ditaksir akan bergerak pada level Rp16.870 hingga Rp15.959 per USD.
 
Baca juga: Rupiah Melemah 0,24%, Terseret Data Ekonomi AS

Faktor pelemahan rupiah

Melansir Antara, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra, dibuka melemah di tengah kenaikan inflasi domestik yang mengundang kekhawatiran pasar terhadap laju perekonomian dalam negeri.
 
"Data inflasi Maret yoy terlihat kembali naik. Inflasi yang meninggi bisa menurunkan daya beli masyarakat. Ini bisa mengundang kekhawatiran pasar terhadap laju perekonomian dalam negeri," kata dia.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi tahunan (year on year/yoy) pada Maret 2024 sebesar 3,05 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,99 pada Maret 2023 menjadi 106,13 pada Maret 2024.
 
Ariston menuturkan kekhawatiran pasar juga ditambah dengan prospek inflasi tahun depan di mana Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan naik dari 11 persen menjadi 12 persen.
 
Selain itu, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh data PMI Manufaktur AS yang mengalami ekspansi.
 
"Rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini setelah data PMI Manufaktur AS versi ISM Maret di luar dugaan menunjukkan ekspansi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang menunjukkan kontraksi," ujar dia.
 
Di samping itu, PMI Manufaktur AS pada Maret 2024 tercatat sebesar 50,3, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 47,8. Terakhir kali PMI manufaktur AS versi ISM di level ekspansi adalah pada Oktober 2022.
 
Dengan hasil PMI yang mengejutkan ini, ekspektasi pasar soal pemangkasan suku bunga acuan AS datang lebih cepat bisa menurun sehingga mendorong penguatan dolar AS kembali terhadap nilai tukar lainnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan