Besaran target itu tentunya terdiri dari Rp26,5 dividen BUMN Tbk dan Rp53,7 triliun BUMN Non-Tbk.
"Kami tetap di Kementerian BUMN paling tidak berusaha menyamakan dividen yang kita berikan seperti tahun ini, sebenarnya walaupun cukup berat," ujar Erick dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, dilansir Media Indonesia, Kamis, 15 Juni 2023.
Baca juga: Siap-siap, Investor Bakal Ketiban Cuan Dividen dari Kalbe Farma Rp38/Saham |
Erick melanjutkan, target dividen itu dapat tercapai dengan potensi kinerja keuangan BUMN berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023, yakni pendapatan Rp3 ribu triliun, EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization) Rp600 triliun, dan net income Rp250 triliun.
Meski demikian, Erick mengatakan angka-angka itu belum pasti. Pasalnya saat ini masih pertengahan tahun. Apalagi, dividen BUMN bergantung pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Namun, ia memastikan akan tetap terus mendorong seluruh BUMN untuk sampai pada angka-angka yang sudah ditetapkan sebagai key performance indicator (KPI).
"Insyaallah kami sudah review dua Minggu ini kami masih confidence angka ini walaupun tentu kita bisa lihat berjalan enam bulan ke depan. Kalau situasi ekonomi global tentu makin menyulitkan, ya tapi hari ini kami masih lihat angka ini masih bisa," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News