Ilustrasi. Foto: Dokumen PLN
Ilustrasi. Foto: Dokumen PLN

Begini Bisnis Model PLN Terbaru hingga Raup Pendapatan Penjualan Listrik Rp311 Triliun

Annisa ayu artanti • 04 Mei 2023 14:06
Jakarta: PT PLN (Persero) kembali membukukan kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah dengan laba sebesar Rp14,4 triliun pada 2022.
 
Capaian ini tercermin melalui peningkatan penjualan listrik sebesar 6,3 persen dari 257,6 Terawatt hour (TWh) pada 2021, menjadi 273,8 TWh pada 2022.
 
Sehingga pendapatan penjualan tenaga listrik tumbuh sebesar 7,7 persen dari Rp288,9 triliun pada 2021 menjadi Rp311,1 triliun pada 2022.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan capaian yang diperoleh dalam situasi pemulihan pascapandemi ini, merupakan buah dari perubahan cara pandang pengembangan bisnis.
 
“Dari yang dulunya stagnan, backward looking, dan hanya berorientasi pada supply, sekarang menjadi pengembangan bisnis yang ekspansif dinamis, forward looking, berorientasi pada demand dan pelanggan,” jelas Darmawan dalam keterangan tertulis, Kamis, 4 Mei 2023.

Strategi PLN

Darmawan menjelaskan, torehan pendapatan penjualan ini merupakan hasil dari strategi ekstensifikasi dan intensifikasi yang dilakukan oleh perseroan.
 
Melalui strategi ekstensifikasi, PLN menciptakan demand listrik baru yang merespons kebutuhan listrik di seluruh penjuru tanah air.
 
“Kami mengubah model layanan yang sebelumnya pasif, statis dan kaku menjadi model bisnis yang aktif, dinamis, dan agile,” ungkapnya.
 
Selain itu, PLN menghadirkan inovasi melalui program electrifying agriculture, electrifying marine, dan penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
 
Program ekstensifikasi ini tidak hanya berhasil mengubah gaya hidup dari konvensional menjadi modern berbasis listrik yang jauh lebih efisien dan ramah lingkungan, namun juga menyumbang penjualan listrik perseroan sebesar 5,13 TWh atau setara Rp5,9 triliun.
 
Baca juga: Selamat! PLN Cetak Kinerja Keuangan Terbaik Sepanjang Sejarah

Genjot konsumsi listrik industri

Tak hanya itu, PLN juga membangun ekosistem ketenagalistrikan yang baru melalui skema co-investment dengan mitra strategis untuk mempercepat penetrasi pasar agar bisa menghadirkan listrik sesuai dengan kebutuhan industri.
 
Lewat program akuisisi captive power, PLN juga berhasil mengajak banyak pelanggan bisnis dan industri beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke PLN. Program ini berhasil menyumbang penjualan sebesar 2,68 TWh atau sekitar Rp2,7 triliun.
 
“Meski sejak 2022 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat, ekonomi Indonesia justru tumbuh 5,3 persen. Bahkan konsumsi listrik segmen industri besar meningkat 24,54 persen dan bisnis besar meningkat 22,47 persen,” jelasnya.
 
Sedangkan melalui strategi intensifikasi, PLN hadir untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atas peningkatan konsumsi listrik. Layanan home charging menjadi terobosan bagi pengguna kendaraan listrik.

Promo tambah daya

Sementara program promo tambah daya diberikan untuk meningkatkan produktivitas pelanggan. Dari strategi ini, PLN berhasil menambah penjualan sebesar 1,31 TWh atau setara Rp2,2 triliun.
 
Peningkatan penjualan listrik ini tidak lepas dari keberhasilan PLN dalam melakukan digitalisasi layanan pelanggan yang membuat masyarakat semakin mudah mendapatkan akses listrik, bahkan hingga menjangkau daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).
 
Jumlah konsumen PLN meningkat lebih dari tiga juta pelanggan dalam setahun, yaitu dari 82,54 juta pelanggan di 2021 menjadi 85,63 juta pelanggan di 2022. 

Transformasi digital

Di saat bersamaan, PLN juga melakukan efisiensi melalui transformasi digital secara end to end. Mulai dari digitalisasi sistem pembangkit, transmisi, distribusi, juga memaksimalkan digitalisasi sistem pengadaan dan monitoring aset sehingga pemeliharaan lebih efektif dan tepat sasaran. 
 
"Upaya ini berhasil menurunkan biaya pemeliharaan sebesar 10 persen dari target atau mencapai Rp2,6 triliun,“ imbuhnya.
 
Efisiensi operasional juga dilakukan PLN dengan memaksimalkan utilisasi pembangkit milik sendiri. Upaya ini membuat korporasi dapat menghemat Rp1,1 triliun dari pengurangan kapasitas sewa pembangkit.
 
Konsultasi bersama dengan Independent Power Producer (IPP) untuk memundurkan Commercial Operation Date (COD) pembangkit juga menghasilkan efisiensi pembelian tenaga listrik mencapai Rp10,1 triliun pada 2022.
 
Sebagai wujud nyata pengawalan transisi energi di Indonesia, PLN berhasil mengoptimalkan produksi listrik dari pembangkit listrik bertenaga air sebesar 13,2 TWh dari target sebesar 10,9 TWh.
 
Darmawan juga mengungkapkan, di balik capaian ini ada kerja keras, loyalitas dan dedikasi dari seluruh insan PLN yang tercermin pada peningkatan produktivitas pegawai dan efisiensi biaya kepegawaian yang signifikan.
 
“PLN mampu mengubah kultur dari bureaucratic like menjadi business like, sehingga tercipta streamlining bisnis yang mengoptimalkan produktivitas seluruh sumber daya yang ada di perusahaan. Produktivitas pegawai meningkat dari 4,9 juta kWh per pegawai pada 2021 menjadi 5,3 juta kWh pada 2022. Di saat bersamaan, PLN berhasil memangkas biaya kepegawaian sebesar Rp1,6 triliun dari target," tuturnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan