Ilustrasi sales menawarkan produk bancassurance - - Foto: Antara/ Audi Alwi
Ilustrasi sales menawarkan produk bancassurance - - Foto: Antara/ Audi Alwi

AAJI: Kepemilikan Asuransi Bantu Ketahanan Ekonomi Keluarga

Husen Miftahudin • 11 Maret 2020 19:15
Jakarta: Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) terus menyosialisasikan pentingnya memiliki asuransi. Apalagi, kepemilikan asuransi bisa meningkatkan ketahanan ekonomi bagi keluarga masyarakat Indonesia.
 
Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo membeberkan data terkait ketahanan ekonomi keluarga masyarakat Indonesia berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Data itu menyimpulkan bahwa sebanyak 32 persen masyarakat Indonesia hanya mampu bertahan selama satu bulan dalam kategori ketahanan ekonomi keluarga.
 
"Hasil survei itu menyatakan bahwa 32 persen dari masyarakat Indonesia jika sumber penghasilan utamanya hilang, mereka itu keluarganya hanya bisa bertahan satu bulan," ujar Nini dalam konferensi pers di Rumah AAJI, Jalan Talang Betutu, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Maret 2020.

Sementara, sebanyak 33 persen keluarga Indonesia ketahanan ekonominya mampu bertahan selama tiga bulan. Hanya 4,4 persen keluarga Indonesia yang ketahanan ekonominya mampu bertahan lebih dari enam bulan.
 
"Jadi banyak keluarga Indonesia yang terbantu ekonominya jika mereka memiliki asuransi jiwa apabila pencari nafkahnya meninggal dunia," ungkap dia.
 
Bila dibandingkan dengan keluarga yang memiliki pertanggungan asuransi jiwa, klaim Nini, ketahanan ekonominya jauh lebih lama. Hal ini berdasarkan hitungan uang pertanggungan perorangan selama 2019.
 
Adapun total uang pertanggungan perorangan selama 2019 sebanyak Rp2.163,80 triliun. Jika angka tersebut dibagi dengan jumlah tertanggung individu, maka rata-rata uang pertanggungan yang dimiliki perorangan tersebut sekitar Rp121 juta.
 
"Apakah itu cukup? Kalau ambil contoh UMP (Upah Minimum Provinsi) Jakarta sekitar Rp4 jutaan, maka uang pertanggungan Rp121 juta itu dibagi Rp4 jutaan. Sehingga, hasilnya kurang lebih sekitar 30 bulanan atau setara 2,5 tahun," bebernya.
 
Menurut financial planner, ungkap Nini, ekonomi keluarga yang mampu bertahan selama 2,5 tahun lebih dari cukup. Sebab ketahanan ekonomi keluarga tercukupi bila bertahan selama 18 bulan.
 
"Apakah 2,5 tahun itu cukup jika si tertanggung meninggal dunia? Ternyata, minimal kecukupan ketahanan ekonomi keluarga itu adalah 18 bulan," tutup Nini.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan