Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba agar akhir bulan terasa lebih ringan dan tetap terkontrol, mengutip laman Media Keuangan Kemenkeu.
Alokasikan biaya hidup bulanan
Gunakan sekitar 50 persen dari total pemasukan bulanan untuk kebutuhan pokok. Jumlah ini perlu dikelola dengan baik agar cukup sepanjang bulan. Tanpa perhitungan yang matang, lima hari terakhir biasanya akan terasa sulit karena alokasi yang menipis.
Anggaran yang efektif
Kunci utama dalam mengatur keuangan adalah anggaran yang tepat. Jika direncanakan secara efektif, kebutuhan dapat terpenuhi hingga akhir bulan.
Bagi yang merasa gajinya kurang mencukupi, bisa mencoba metode 20:10, yaitu membagi uang bulanan ke dua rekening: satu untuk 20 hari pertama, dan satu lagi untuk 10 hari terakhir.
Simpan dana darurat
Sisihkan dana darurat yang likuid atau mudah dicairkan, misalnya dalam bentuk emas atau uang tunai di rekening. Saham juga bisa dipertimbangkan, tetapi idealnya dana cadangan ada dalam bentuk kas agar mudah digunakan saat mendesak.
Baca juga: Saat Ini Dinilai Waktu Tepat Memulai Investasi, Kok Bisa? |
Pola pengeluaran harian
Terapkan sistem seperti uang saku harian untuk menghindari pemborosan. Bagi anggaran bulanan menjadi jumlah harian. Misalnya, jika anggaran bulanan Rp3 juta, maka batas pengeluaran harian adalah Rp100 ribu, sehingga pengeluaran tetap terkendali setiap hari.
Manfaatkan penghasilan tambahan
Jangan terburu-buru menghabiskan bonus atau penghasilan tambahan. Simpan terlebih dahulu di tabungan utama, kemudian alokasikan sebagian untuk dana cadangan atau investasi lain agar lebih bermanfaat dalam jangka panjang.
Dengan perencanaan yang tepat, mengatur keuangan di akhir bulan bisa terasa lebih mudah. Pembagian anggaran, menabung, dan alokasi dana darurat membantu mencegah krisis finansial.
Pengelolaan penghasilan tambahan secara bijak juga memberikan keamanan ekstra, sehingga keuangan tetap stabil hingga gajian berikutnya. (Nanda Sabrina Khumairoh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News