Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.10 WIB, IHSG langsung ambruk ke level 7.068,73 atau turun 20,06 poin setara 0,28 persen.
Adapun, sebanyak 226 saham emiten melemah pada perdagangan pagi ini. Sementara, 172 saham lainnya menguat dan sebanyak 179 saham stagnan.
Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.10 WIB sebanyak Rp2,27 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 3,56 miliar saham.
Baca juga: Data Inflasi hingga Harga Minyak Bikin Pasar Keuangan Global 'Merinding' |
IHSG bergerak volatil cenderung melemah
Mengutip Investing.com, riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, selama sepekan terakhir, IHSG ditutup melemah 0,49 persen ke level 7.088,80. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp1,10 triliun (all market) dan net sell sebesar 1,04 triliun (RG market).
Secara teknikal, di perdagangan sebelumnya (8 Mei), IHSG ditutup negatif dan menguji resistance dinamis di EMA 10 & 20. Indikator dari stochastic masih bearish, histogram MACD bergerak arah negatif (garis potensi death cross) dan volume sedang meningkat.
Sentimen konsumen Michigan turun ke level terendah dalam enam bulan didorong oleh kenaikan tajam ekspektasi inflasi tahun depan. Hal ini menambah komentar baru dari pejabat Fed yang menganjurkan kehati-hatian dalam menurunkan suku bunga, karena memperhitungkan data inflasi yang sangat kuat tahun ini.
Menyikapi beragam kondisi tersebut, analis Kiwoom Sekuritas memperkirakan, IHSG hari ini akan bergerak volatil dengan kecenderungan melemah menuju support terdekat.
"Jika kembali bergerak bearish, IHSG diperkirakan akan kembali melemah hingga kisaran support 7.014-7.026. Jika IHSG mampu bergerak bullish, IHSG berpeluang menembus resistance 7.117-7.137," sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam risetnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News