Executive Director Luminor Financial Holdings Ltd Kwan Yu Wen menyampaikan Indonesia memiliki rasio kredit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) relatif rendah yang artinya potensi bisnis masih sangat besar. Selain itu, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan upaya pemulihan yang terus digenjot pemerintah.
"Dibandingkan dengan negara lain di regional, Indonesia masih memiliki rasio credit to GDP yang relatif lebih rendah," kata Kwan Yu, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 1 April 2022.
Hal itu yang membuat PT Adiwisista Daya Pratama sebagai perusahaan induk dari platform P2P Lending Danai.id menandatangani nota ksepahaman (MOU) dengan Starland Axis Pte Ltd yang merupakan anak perusahaan dari Luminor Financial Holdings Ltd (LFHL) Singapura.
CEO Danai.id Azhar Abdul Wahab mengemukakan kerja sama ini diharapkan memberi efek positif terhadap industri keuangan di Tanah Air dan tingkat kesejahteraan masyarakat. "Kerja sama ini juga menghasilkan strategi bagi kami untuk lebih berkontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan dengan menjangkau pasar yang lebih luas di Indonesia," ucapnya.
Di sisi lain, Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara mengatakan rasio kredit perbankan terhadap PDB Indonesia baru mencapai 35 persen saat ini. Diharapkan angka tersebut bisa terus meningkat di masa mendatang.
"Bukan suatu angka yang besar, hanya 35 persen," ujar Mirza.
Meski demikian, ia menuturkan, dalam sistem pembiayaan di Indonesia, peran sektor perbankan tersebut sudah merupakan yang paling besar dibanding lembaga lain, seperti dana pensiun, asuransi, lembaga pembiayaan, koperasi, dan lainnya.
Adapun dari total kredit perbankan tersebut, kredit konsumer tercatat mencapai sepertiganya atau sekitar 10 persen sampai 12 persen dari PDB. Ia menjelaskan kredit konsumer perbankan meliputi Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kartu kredit, dan pembiayaan lainnya.
Dengan demikian hal tersebut turut menggambarkan masih rendahnya pembiayaan perumahan melalui KPR di Indonesia, lantaran rasio kredit konsumer terhadap PDB yang juga masih belum signifikan.
"Jadi kalau kita bicara tentang pembiayaan perumahan di Indonesia antara kebutuhan memiliki rumah dengan pendanaan yang ada untuk mempunyai rumah, itu sebenarnya masih jauh," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id