Mengutip laporan keuangan perseroan, Selasa, 22 Februari 2022 perolehan laba tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan tiga persen, dari Rp26 triliun pada 2020 menjadi Rp26,65 triliun.
Rincian pada pos pendapatan di antaranya pendapatan dari data sebesar Rp22,69 triliun, non data sebesar Rp2,11 triliun, jasa telekomunikasi sebesar Rp1,07 triliun, jasa interkoneksi Rp621,63 miliar, sirkit langganan sebesar Rp212,9 miliar, serta swa menara sebesar Rp45,92 miliar.
Selain itu, EXCL juga mampu menekan beberapa pos beban, seperti beban penyusutan turun 19 persen dari Rp12,43 triliun pada 2020 menjadi Rp9,95 triliun pada 2021.
Beban interkoneksi dan beban langsung lainnya juga turun dari Rp1,56 triliun menjadi Rp1,53 triliun. Lalu Beban gaji dan kesejahteraan karyawan dari Rp1,27 triliun menjadi Rp1,07 triliun. Serta, biaya keuangan dari Rp2,67 triliun menjadi Rp2,37 triliun.
Sementara untuk biaya infrastruktur EXCL mencatat peningkatan tipis dari Rp7,97 triliun menjadi Rp7,98 triliun. Kemudian beban penjualan dan pemasaran naik dari Rp1,8 triliun menjadi Rp2,56 triliun.
Per 31 Desember 2022 tercatat aset perusahaan sebesar Rp72,75 triliun meningkat 7,39 persen dibandingkan periode 31 Desember 2020 sebesar Rp67,74 triliun. Dengan aset tersebut, posisi liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing sebesar Rp52,55 triliun dan Rp20,08 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id