Ilustrasi. FOTO: dok MI
Ilustrasi. FOTO: dok MI

IHSG Mencekam, Coba Baca Informasi Ini Biar Dapat Pencerahan

Angga Bratadharma • 12 Januari 2023 09:15
Jakarta: Samuel Research Team memproyeksikan gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini bergerak menguat. Meski demikian, para investor harus tetap berhati-hati karena awan gelap masih terlihat menyelimuti gerak indeks acuan saham Indonesia.
 
Sementara itu, terjadi penambahan 402 kasus baru covid-19 kemarin dengan positivity rate sebesar 1,6 persen (recovery rate: 97,5 persen, kasus aktif: 7.805). Sedangkan pagi ini pasar regional dibuka menguat dengan Kospi naik 0,6 persen dan Nikkei menguat 0,2 persen.
 
"Dengan sentimen dari bursa global dan regional, hari ini IHSG kami perkirakan bergerak menguat," sebut Samuel Research Team, dalam riset hariannya, Kamis, 12 Januari 2023.

Di sisi lain, saham-saham di Wall Street naik tajam pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing terangkat lebih dari satu persen karena investor optimistis menjelang laporan inflasi yang dapat memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk memutar kembali kenaikan suku bunga agresifnya.
Baca: Penerapan Pajak Natura Dinilai Berdampak Positif

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 268,91 poin atau 0,80 persen menjadi 33.973,01. Indeks S&P 500 bertambah 50,36 poin atau 1,28 persen, menjadi 3.969,61. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 189,04 poin atau 1,76 persen menjadi 10.931,67.
 
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor real estat dan konsumer non-primer masing-masing melonjak 3,6 persen dan 2,68 persen, memimpin kenaikan. Sementara Microsoft, Amazon.com dan saham-saham pertumbuhan mega-cap lainnya memberi S&P 500 dorongan terbesarnya.
 
Laporan yang banyak ditunggu-tunggu pada Kamis diproyeksikan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters untuk menunjukkan harga konsumen AS tumbuh 6,5 persen tahun-ke-tahun pada Desember, moderat dari kenaikan 7,1 persen pada November. Indeks acuan naik sejauh 2023 setelah turun tajam tahun lalu.
 
Harapan Fed dapat segera melonggarkan kembali pengetatan agresifnya setelah menaikkan suku bunga dana federal tujuh kali pada 2022 telah mendorong pasar dalam beberapa sesi terakhir, bahkan ketika komentar dari beberapa pejabat Fed telah mendukung pandangan bahwa bank sentral perlu tetap waspada tentang menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.
 
"Investor mengantisipasi bahwa kita lebih dekat ke jeda daripada titik lain tahun lalu," pungkas Kepala Eksekutif Longbow Asset Management Jake Dollarhide, di Tulsa, Oklahoma.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan