"BNI punya komitmen tinggi terhadap keuangan yang berkelanjutan seiring target Pemerintah Indonesia nol emisi karbon. Untuk mencapai itu, tentunya kita punya program komitmen bersama melakukan transisi energi mengarah Energi Baru Terbarukan (EBT),” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, dilansir dari Antara, Selasa, 27 September 2022.
Dia mengatakan perseroan telah menyalurkan pembiayaan hijau sebesar Rp117,9 triliun untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Rp16,1 triliun guna mengelola Sumber Daya Alam (SDA) dengan menggunakan lahan yang berkelanjutan.
Lalu sebesar Rp12 triliun untuk membiayai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), surya maupun biogas, dan Rp7,2 triliun untuk membiayai pencegahan dan pengendalian polusi. Selain itu, dia melanjutkan, sebesar Rp23,4 triliun untuk membiayai pengelolaan air limbah yang berkelanjutan dan green building.
Baca: Mantap! APBN Surplus Rp107,4 Triliun per Agustus |
"Kita sudah pasang beberapa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) (untuk mobil listrik), dan membiayai banyak segmen hijau, terutama hydropower," kata Royke.
Dengan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan melalui pembiayaan hijau, dia mengatakan, perseroan memperoleh Environmental, Social, and Governance (ESG) rating A dari Morgan Stanley Capital International (MSCI) sejak November 2021 yang merupakan rating tertinggi dalam sektor perbankan.
Indonesia menargetkan penurunan emisi karbon hingga 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030 serta menargetkan NZE pada 2060.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News