Foto: dok MI/Atet Dwi.
Foto: dok MI/Atet Dwi.

Prospek Bisnis Perusahaan Teknologi dengan Skema IPO Terbuka Lebar

Eko Nordiansyah • 12 Juni 2021 12:19
Jakarta: Perusahaan mulai kembali menyusun strategi baru untuk ekspansi demi meraup cuan meski masih di tengah situasi pandemi. Salah satunya adalah rencana penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) oleh perusahaan di bidang teknologi digital.
 
CEO Finvesol Consulting Fendi Susianto mengatakan, kesempatan perusahaan bidang teknologi untuk bertumbuh terbuka lebar. Hal ini seiring perkembangan transformasi digital yang dapat membuka kesempatan perusahaan dalam meraup cuan dengan lebih luas lagi.
 
"Prospeknya saat ini bagus sekali, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan global juga sudah dalam posisi yang membaik di kuartal I. Terlihat beberapa indikator ekonomi sudah mulai pulih," kata Fendi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 12 Juni 2021.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Mei 2021 sebesar 104,4 atau naik dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi ini menunjukan optimisme konsumen terhadap perekonomian saat ini hingga enam bulan mendatang.
 
Fendi mengatakan dengan strategi yang tepat dan fundamental bisnis yang kuat, perusahaan dapat mengambil kesempatan untuk ekspansi bisnis melalui skema IPO. Terlebih pertumbuhan ekonomi nasional mulai menggeliat untuk keluar dari tekanan akibat pandemi.
 
"Adanya pandemi covid-19 memberikan pelajaran bagi kita untuk terus get in touch dan beradaptasi dengan teknologi, sehingga perusahaan teknologi memiliki masa depan yang bagus apabila akan IPO di masa sekarang karena relevan dengan gaya hidup masyarakat dan bisa menjadi pilihan bagi para investor," ungkapnya.
 
Menurut Fendi, bisnis berbasis teknologi yang memiliki fundamental bagus dan revenue yang jelas dapat memanfaatkan IPO sebagai sumber pendanaan untuk meningkatkan kinerja dan melebarkan sayap perusahaan sehingga bisa ekspansi.
 
Salah satu perusahaan berbasis teknologi digital yang fokus ekspansi bisnis adalah Ultra Voucher. Sebagai pelopor dan agregator voucher diskon digital, Ultra Voucher tengah bersiap melebarkan sayapnya melalui ragam aksi korporasi.
 
Ultra Voucher mencatat pertumbuhan performa bisnis perusahaan meski adanya pandemi. Sepanjang 2020, transaksi Ultra Voucher bertumbuh 200 persen didukung inovasi produk yang terus dilakukan dan kenaikan pendapatan hingga 100 persen setiap tahunnya.
 
"Bukan hanya dapat bertahan saat pandemi melainkan kami terus tumbuh semakin baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya 50 persen downloader Ultra Voucher di 2020 hingga capai 190 ribu pengguna," ujar Chief Operating Officer & Co-Founder Ultra Voucher, Riky Boy Permata.
 
Selain itu, pihaknya berhasil mencetak lebih dari 10 ribu pengguna yang melakukan transaksi setiap bulannya. Ultra Voucher telah bermitra dengan lebih dari 300 brand ternama dan lebih dari 40 ribu outlet di seluruh Indonesia dan masih akan terus bertumbuh.
 
"Melihat pertumbuhan bisnis kami yang positif, tentu kami juga melihat kesempatan untuk bisa ekspansi. Kami berencana untuk menambah lebih banyak merchant di kota-kota lain di Indonesia. Selain itu, kami juga berniat melakukan pengembangan teknologi di aplikasi Ultra Voucher agar lebih compatible dan memudahkan masyarakat," tutup Riky.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan