Jakarta: Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode Oktober 2021 mencatat aktivitas perekonomian global sudah semakin pulih. Namun demikian, OJK masih tetap mewaspadai risiko-risiko global.
Di antaranya dengan mencermati tren kenaikan kasus positif covid-19 di kawasan Eropa, sehingga beberapa negara di kawasan itu kembali melakukan peningkatan pembatasan mobilitas.
"Selain itu, OJK juga mencermati dampak tapering off yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), serta rencana normalisasi kebijakan ekonomi dan moneter di beberapa negara ekonomi utama dunia seiring kenaikan inflasi yang persisten," ungkap Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo dalam siaran persnya, Kamis, 25 November 2021.
Meskipun begitu, sampai dengan akhir September 2021 lalu indikator perekonomian domestik terus menunjukkan pemulihan. Di tengah kenaikan kasus covid-19 akibat penyebaran varian delta, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 tetap dapat dijaga positif.
"Pertumbuhan ekonomi yang dapat dijaga positif pada kuartal III-2021 tersebut ditopang oleh kinerja sektor eksternal yang kuat dan pertumbuhan investasi yang relatif tinggi," paparnya.
Meskipun The Fed telah melakukan tapering off pada November 2021, sebut dia, namun pasar saham Indonesia dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih dapat menguat.
"Bahkan pasar saham dan pasar SBN Indonesia menjadi salah satu pasar keuangan dengan kinerja terbaik di emerging markets," pungkas Anto.
Di antaranya dengan mencermati tren kenaikan kasus positif covid-19 di kawasan Eropa, sehingga beberapa negara di kawasan itu kembali melakukan peningkatan pembatasan mobilitas.
"Selain itu, OJK juga mencermati dampak tapering off yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), serta rencana normalisasi kebijakan ekonomi dan moneter di beberapa negara ekonomi utama dunia seiring kenaikan inflasi yang persisten," ungkap Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo dalam siaran persnya, Kamis, 25 November 2021.
Meskipun begitu, sampai dengan akhir September 2021 lalu indikator perekonomian domestik terus menunjukkan pemulihan. Di tengah kenaikan kasus covid-19 akibat penyebaran varian delta, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 tetap dapat dijaga positif.
"Pertumbuhan ekonomi yang dapat dijaga positif pada kuartal III-2021 tersebut ditopang oleh kinerja sektor eksternal yang kuat dan pertumbuhan investasi yang relatif tinggi," paparnya.
Meskipun The Fed telah melakukan tapering off pada November 2021, sebut dia, namun pasar saham Indonesia dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih dapat menguat.
"Bahkan pasar saham dan pasar SBN Indonesia menjadi salah satu pasar keuangan dengan kinerja terbaik di emerging markets," pungkas Anto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News