Jakarta: PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Indonesia) membukukan pendapatan premi bruto atau Gross Written Premium (GWP) sebesar Rp16,9 triliun di 2020 atau tumbuh 27,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih Allianz Life Indonesia tercatat melonjak 16 persen menjadi Rp1,3 triliun.
Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joos Louwerier menjelaskan kinerja Allianz Life Indonesia di 2020 dilatarbelakangi transformasi digital yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. Allianz Life Indonesia melihat peralihan dan perubahan yang terjadi sebagai sebuah peluang untuk terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan bagi nasabah.
"Melalui 2020 yang penuh tantangan, kami dengan cepat melakukan adaptasi dan juga menerapkan perubahan. Semakin banyak proses telah diubah menjadi berbasis digital untuk memberikan customer experience yang unik dan mudah," kata Joos, dalam konferensi pers virutal Kinerja Allianz Life Indonesia 2020 dan Kuartal I-2021, Rabu, 2 Juni 2021.
Lebih lanjut, pandemi covid-19 menciptakan peluang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap berbagai risiko kehidupan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan lini bisnis asuransi kesehatan perorangan Allianz Life Indonesia.
"Yang mencakup produk asuransi kesehatan murni maupun manfaat tambahan kesehatan yang melengkapi asuransi jiwa unit link. Di 2020, GWP dari lini bisnis ini meningkat 102,1 persen menjadi Rp1,1 triliun," tuturnya.
Di 2020, masih kata Joos, Allianz Life Indonesia telah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp11,2 triliun. Sedangkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan sepanjang tahun terpantau sehat dengan salah satu indikator yakni tingkat rasio kecukupan modal atau Risk-Based Capital Ratio (RBC) berada di level 472 persen per Desember 2020.
"Kami optimistis dapat terus mempertahankan pertumbuhan. Kami juga akan terus berinovasi untuk mencapai tujuan kami. Di 2021, situasi mulai menunjukkan harapan terhadap pemulihan ekonomi, yang tentu akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat, dan industri asuransi jiwa," pungkasnya.
Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joos Louwerier menjelaskan kinerja Allianz Life Indonesia di 2020 dilatarbelakangi transformasi digital yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. Allianz Life Indonesia melihat peralihan dan perubahan yang terjadi sebagai sebuah peluang untuk terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan bagi nasabah.
"Melalui 2020 yang penuh tantangan, kami dengan cepat melakukan adaptasi dan juga menerapkan perubahan. Semakin banyak proses telah diubah menjadi berbasis digital untuk memberikan customer experience yang unik dan mudah," kata Joos, dalam konferensi pers virutal Kinerja Allianz Life Indonesia 2020 dan Kuartal I-2021, Rabu, 2 Juni 2021.
Lebih lanjut, pandemi covid-19 menciptakan peluang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap berbagai risiko kehidupan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan lini bisnis asuransi kesehatan perorangan Allianz Life Indonesia.
"Yang mencakup produk asuransi kesehatan murni maupun manfaat tambahan kesehatan yang melengkapi asuransi jiwa unit link. Di 2020, GWP dari lini bisnis ini meningkat 102,1 persen menjadi Rp1,1 triliun," tuturnya.
Di 2020, masih kata Joos, Allianz Life Indonesia telah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp11,2 triliun. Sedangkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan sepanjang tahun terpantau sehat dengan salah satu indikator yakni tingkat rasio kecukupan modal atau Risk-Based Capital Ratio (RBC) berada di level 472 persen per Desember 2020.
"Kami optimistis dapat terus mempertahankan pertumbuhan. Kami juga akan terus berinovasi untuk mencapai tujuan kami. Di 2021, situasi mulai menunjukkan harapan terhadap pemulihan ekonomi, yang tentu akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat, dan industri asuransi jiwa," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News