Bank Syariah Indonesia. Foto: MI/Andri Widianto
Bank Syariah Indonesia. Foto: MI/Andri Widianto

BSI Dukung Keuangan Mikro Lewat Pengembangan Koperasi Syariah

Husen Miftahudin • 13 Juli 2021 15:31
Jakarta: PT Bank Syariah Indonesia Tbk melakukan peningkatan literasi dan penguatan permodalan syariah sebagai wujud dukungan pengembangan untuk usaha Koperasi Syariah atau Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).
 
Wakil Direktur Utama 2 BSI, Abdullah Firman Wibowo menyebut bahwa program ini merupakan komitmen BSI dalam mendukung ekosistem keuangan mikro syariah di Indonesia.
 
"Selama ini ada tiga fokus pengembangan segmen UMKM BSI yaitu pola linkage, non-linkage, dan mikro. Kerja sama BSI dengan lembaga keuangan mikro syariah ini salah satunya dilakukan dengan pola linkage dan menggandeng Baitul Maal Wat Tamwil," ujar Firman dalam siaran persnya, Selasa, 13 Juli 2021.

Selain dengan BMT, kerja sama linkage BSI juga dilakukan dengan ekosistem koperasi, fintech dan e-commerce syariah, serta lembaga keuangan mikro syariah lain seperti koperasi simpan pinjam dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Dengan adanya kerja sama program linkage, BSI berharap dapat membantu penyaluran pembiayaan UMKM sampai ke wilayah pelosok.
 
Kerja sama BSI dengan lembaga keuangan mikro syariah dilakukan dengan dua mekanisme yaitu executing dan channeling. Perbedaan keduanya adalah terkait perjanjian antara BSI, lembaga keuangan mikro syariah, dan nasabah.
 
Untuk executing, BSI melakukan akad dengan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS), kemudian pencairan pembiayaan kepada nasabah dilakukan oleh LKMS. Sedangkan untuk skema channeling BSI melakukan perjanjian kerja sama dengan lembaga keuangan mikro syariah, kemudian pencairan pembiayaan nasabah dilakukan oleh BSI.
 
Dalam roadmap-nya, BSI berupaya untuk meningkatkan sinergi perbankan syariah dengan UMKM agar naik kelas. Hal ini dilakukan dengan tiga fase yaitu business competitiveness, market expansion, dan sustainable growth.
 
Beberapa strategi yang dilakukan BSI di antaranya adalah meningkatkan value chain financing, KUR Syariah, dan penyaluran dana berbasis komunitas. Selain itu BSI juga meningkatkan kolaborasi fintech dan e-commerce, fokus ke industri halal, dan pengembangan produk retail banking syariah.
 
"BSI juga memanfaatkan ekosistem digital, integrasi antara commercial finance dan social finance, serta penyaluran dana berbasis masjid," jelas Firman.
 
Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Erdiriyo mengatakan, BMT merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang dapat mendukung peningkatan inklusi keuangan, serta sangat strategis dan layak untuk memfasilitasi perubahan perekonomian rumah tangga rakyat khususnya untuk umat Islam menjadi lebih baik atau lebih sejahtera dibandingkan sebelumnya.
 
"Sinergi dan koordinasi BMT dengan industri keuangan syariah dalam bentuk channeling pembiayaan syariah kepada UMKM, serta kolaborasi lainnya berpotensi untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional menghadapi pandemi covid-19," jelas Erdiriyo.
 
Sampai Maret 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan UMKM sebesar Rp35,91 triliun atau 22,63 persen dari total pembiayaan BSI. Pembiayaan UMKM ini terdiri dari Rp15,3 triliun pembiayaan segmen menengah, Rp10,87 triliun segmen kecil, dan Rp9,74 triliun segmen mikro.
 
Potensi pertumbuhan pembiayaan UMKM ini cukup besar dengan risiko pembiayaan yang cukup terjaga, dimana jumlah Baitul Maal Wat Tamwil di Indonesia mencapai lebih dari 4.500 dengan BPRS mencapai 163 dengan jumlah jaringan 631 outlet, jumlah masjid lebih dari 600 ribu, dan pesantren lebih dari 26 ribu.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan