"Di tengah ekonomi nasional yang masih landai, kami berhasil mencatatkan pertumbuhan laba positif," kata Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi, dikutip dari Antara, Kamis, 7 Oktober 2021.
Laba operasional kuartal III-2021 KBI mencapai Rp80,4 miliar atau meningkat 34,03 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama pada 2020 yaitu sebesar Rp60 miliar.
Menurut dia, sektor perdagangan berjangka komoditi, pasar fisik komoditas serta Sistem Resi Gudang, memiliki potensi besar untuk terus tumbuh.
Salah satu inisiasi bisnis baru yang dijalankan KBI di 2021 ini adalah perannya sebagai lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian transaksi di pasar fisik timah dalam negeri, yang mulai berjalan sejak Maret 2021.
Sampai September 2021 transaksi perdagangan pasar fisik timah dalam negeri di Bursa Berjangka Jakarta ini mencapai 1.480 lot dengan nilai transaksi sebesar Rp647,9 miliar. Ke depan KBI akan terus mengembangkan bisnis baru di luar yang sudah berjalan.
"Salah satu inisiasi bisnis yang kami targetkan berjalan di kuartal IV-2021 adalah pasar fisik emas digital, KBI akan berperan sebagai lembaga kliring atas transaksi pasar fisik emas digital di Bursa Berjangka Jakarta," katanya.
Ia mengatakan secara infrastruktur dan teknologi KBI siap 100 persen dan izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga telah diperoleh beberapa waktu lalu. KBI, kata dia, juga sudah siap sebagai lembaga kliring untuk perdagangan asset kripto.
Terkait sebagai lembaga kliring aset kripto, KBI sudah siap 100 persen baik dari segi permodalan maupun infrastrukturnya.
"Sebagai lembaga kliring di perdagangan aset kripto, peran KBI meliputi penyelesaian keuangan, fungsi delivery versus payment, pengawasan integritas keuangan, fungsi suspen, rekomendasi sistem dan anggota," kata Fajar Wibhiyadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News