Ketua DK OJK Wimboh Santoso - - Foto: dok OJK
Ketua DK OJK Wimboh Santoso - - Foto: dok OJK

OJK Komitmen Dukung Implementasi Keuangan Berkelanjutan

Husen Miftahudin • 27 Juli 2021 14:06
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus mendorong implementasi keuangan berkelanjutan atau environmental, social, and corporate governance (ESG).
 
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan OJK telah membuat Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap I (2015-2019) dan Tahap II (2021-2025).
 
"Salah satu bentuk implementasi dari Roadmap tahap I yaitu OJK telah mewajibkan lembaga jasa keuangan untuk menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) dan menyampaikan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) bagi lembaga jasa keuangan, emiten dan perusahaan publik," jelas Wimboh dalam acara ESG Capital Market Summit 2021, Selasa, 27 Juli 2021.

Wimboh menambahkan OJK telah menerbitkan beberapa ketentuan untuk mendukung implementasi keuangan berkelanjutan antara lain POJK Nomor 51 Tahun 2017 Tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK), Emiten dan Perusahaan Publik dan POJK Nomor 60 Tahun 2017 Tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond)
 
Lalu, OJK juga menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner Nomor 24 Tahun 2018 tentang Insentif Pengurangan Biaya Pungutan sebesar 25 persen dari Biaya Pendaftaran dan Pernyataan Pendaftaran Green Bond.
 
Kemudian pada 2020, OJK telah mengeluarkan insentif untuk mendukung kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL BB) melalui pengecualian BMPK dalam proyek produksi KBL BB, serta keringanan penghitung.
 
"Stakeholder pun telah merespons kebijakan-kebijakan OJK dalam bidang keuangan berkelanjutan itu," ungkapnya.
 
Para stakeholder, katanya, sudah membentuk inisiatif keuangan berkelanjutan Indonesia. Saat ini terdiri dari 13 bank dan PT SMI. Penyaluran kredit kepada sektor-sektor ekonomi berorientasi hijau sebesar lebih dari Rp800 triliun. 
 
Lalu penerbitan green bonds di Bursa Efek Indonesia oleh PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp500 miliar, dengan total target green bond sebesar Rp3 triliun. Serta, penerbitan green bond sekitar USD1,9 billion di Singapore Exchange oleh Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri serta PT Barito Pacific Tbk.
 
"OCBC NISP juga menerbitkan green bond dan gender bond dengan nilai sebesar Rp60 triliun yang dilakukan melalui mekanisme private placement dengan IFC," sebutnya.
 
Selain indeks SRI-Kehati yang saat ini terdiri dari 25 emiten bursa, BEI juga meluncurkan ESG Leaders Index untuk mewadahi permintaan yang tinggi atas reksa dana dan Exchange Traded Fund (ETF) bertema ESG.
 
Setelah mengimplementasikan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap I yang lebih berfokus pada peningkatan pemahaman, keterbukaan, dan komitmen industri keuangan, OJK mempunyai inisiatif keuangan berkelanjutan yang berfokus pada penyelesaian taksonomi hijau, mengembangkan kerangka manajemen risiko, mengembangkan skema pembiayaan atau pendanaan proyek, dan meningkatkan awareness dan capacity building.
 
"Dalam rangka percepatan implementasi inisiatif keuangan berkelanjutan, OJK akan menyiapkan task force keuangan berkelanjutan dan bekerja sama dengan industri untuk menanggapi diskusi tentang keuangan berkelanjutan di forum nasional, regional dan global," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan