Rupiah ditutup melemah 37 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp15.623 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.586 per USD.
"The Federal Reserve diekspektasikan masih akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 3 November 2022, dengan terpecahnya pendapat dari beberapa pejabat The Fed," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dilansir Antara, Selasa, 25 Oktober 2022.
Masih tingginya inflasi, mendukung beberapa pendapat hawkish The Fed harus menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 75 basis poin kembali pada pertemuan nanti, seperti yang sudah dilakukan pada tiga pertemuan sebelumnya.
Kendati demikian, beberapa pejabat The Fed lainnya, menyuarakan kekhawatiran langkah agresif yang sudah diambil The Fed dapat menyebabkan kelumpuhan ekonomi dan memperburuk kondisi ekonomi AS bila masih berlanjut.
Baca juga: Defisit Anggaran AS Turun Setengah jadi USD1,4 Triliun |
Aktivitas bisnis AS mengalami kontraksi untuk bulan keempat pada Oktober, dengan perusahaan-perusahaan manufaktur dan jasa-jasa mengatakan dalam survei bulanan S&P Global terhadap manajer pembelian yang diterbitkan pada Senin, 24 Oktober 2022 permintaan klien turun.
Pelemahan itu dapat mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga Fed untuk melawan inflasi telah berhasil dan mungkin membujuknya untuk memperlambat kebijakan kenaikan suku bunganya.
Pelaku pasar juga menantikan rilis data house price index dan CB consumer confidence AS pada Selasa malam nanti.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.590 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.590 per USD hingga Rp15.623 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp15.616 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.590 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News