"Transaksi ekonomi dan keuangan digital mengalami kenaikan ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dikutip dari Antara, Selasa, 23 Agustus 2022.
baca juga: Digitalisasi Perbankan: Antara Bank Umum dan Bank Digital |
Perry juga mengungkapkan nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Juli 2022 tumbuh 39,76 persen (yoy) mencapai Rp35,5 triliun. Sedangkan, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mengalami peningkatan 34,87 persen (yoy) menjadi Rp739,4 triliun.
Untuk mendorong implementasi layanan sistem pembayaran yang memenuhi prinsip integrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas, BI melanjutkan dan memperkuat persiapan implementasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik serta Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP).
"BI juga terus memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga serta Satgas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) dalam rangka mendorong akselerasi digitalisasi daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," tuturnya.
Di sisi lain, lanjut Perry, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Juli 2022 tercatat meningkat 7,08 persen (yoy) mencapai Rp913,3 triliun.
Bank sentral terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI serta penyelenggaraan program edukasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) rupiah, termasuk edukasi atas uang Rupiah Tahun Emisi 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News