Meskipun secara tahunan, inflasi pada Mei 2022 tercatat mencapai 3,55 persen (yoy) atau lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,47 persen (yoy).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2022 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen (mtm). Inflasi pada bulan lalu tercatat lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,95 persen (mtm).
"Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi berada dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen pada 2022," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Jumat, 3 Juni 2022.
Inflasi inti pada Mei 2022 tercatat 0,23 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan April 2022 yang sebesar 0,36 persen (mtm). Hal ini dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas emas perhiasan seiring dengan pergerakan harga emas global. Penurunan inflasi inti lebih lanjut tertahan oleh inflasi komoditas nasi dengan lauk akibat kenaikan harga bahan pangan.
Secara tahunan, inflasi inti Mei 2022 tercatat 2,58 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan inflasi periode bulan sebelumnya yang sebesar 2,60 persen (yoy). Inflasi inti tetap terjaga di tengah permintaan domestik yang meningkat, didukung stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.
Kelompok volatile food pada Mei 2022 mengalami inflasi 0,94 persen (mtm), menurun dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,30 persen (mtm). Penurunan tekanan inflasi volatile food tersebut terutama dipengaruhi oleh deflasi minyak goreng seiring dengan implementasi kebijakan larangan sementara ekspor pada komoditas crude palm oil (CPO) dan produk turunannya.
"Lebih rendahnya inflasi volatile food juga disebabkan oleh deflasi daging ayam ras dan aneka cabai sejalan dengan normalisasi permintaan pangan setelah perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi 6,05 persen (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 5,48 persen (yoy)," ungkapnya.
Kelompok administered prices pada Mei 2022 mencatat inflasi 0,48 persen (mtm), menurun dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,83 persen (mtm). Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh deflasi tarif angkutan antarkota seiring normalisasi pasca-HBKN.
"Penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi tarif angkutan udara seiring dengan pengenaan fuel surcharge oleh maskapai. Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 4,83 persen (yoy), stabil dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News