Rupiah bergerak melemah 21 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.368 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.347 per USD.
"Nilai tukar rupiah masih berpeluang mengalami tekanan terhadap dolar AS hari ini karena kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi global," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi, dilansir Antara, Kamis, 24 Maret 2022.
Menurut Ariston, kekhawatiran tersebut dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah karena kerusakan jalur pipa distribusi minyak mentah dari Kazakhstan di laut hitam Rusia akibat badai.
Perbaikan bisa memakan waktu dua bulan. Jalur pipa tersebut mengalirkan minyak sebanyak 1,2 juta barel per hari. Kerusakan tersebut tentu saja akan menurunkan suplai minyak mentah dunia.
"Selain itu, AS juga sedang melobi Uni Eropa untuk ikut melarang impor minyak mentah dari Rusia dan memperbesar sanksi terhadap Rusia," ujar Ariston.
Sementara itu, invasi Rusia belum akan berakhir dalam waktu dekat. Negosiasi masih belum menghasilkan kesepakatan damai sehingga gangguan suplai komoditi masih terjadi dan pertumbuhan ekonomi global bisa terganggu karena kenaikan inflasi.
"Di sisi lain, optimisme pemulihan ekonomi dalam negeri bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini tertekan ke arah Rp14.380 per USD dengan support di kisaran Rp14.377 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News