Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengungkapkan inisiatif lelang serentak yang dilaksanakan pada 22 Februari 2022 ini merupakan upaya perbaikan kualitas aset terbaik guna mendukung pengembangan bisnis secara berkelanjutan.
"Lelang hak tanggungan dan lelang eksekusi jaminan fidusia merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan keuangan di sektor perbankan, terutama dalam penanganan kredit bermasalah. Untuk itu, proses lelang perlu dilakukan secara baik, cepat, efisien, serta akuntabel,” kata Alexandra, dalam keterangan resminya, Selasa, 22 Februari 2022.
Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengungkapkan, guna mendapatkan hasil lelang optimal pihaknya memastikan bahwa kondisi aset-aset yang tersebut layak untuk dilelang, baik secara fisik maupun kelengkapan dokumen pendukung.
"Meski dalam kondisi pembatasan aktivitas sosial, para peserta lelang tetap dapat memiliki akses untuk mencari aset-aset terbaik sesuai dengan kebutuhan karena adanya integrasi portal lelang Bank Mandiri ke dalam Portal Lelang DJKN. Integrasi ini juga membantu proses lelang dapat dilakukan secara virtual tanpa kehadiran fisik," kata Siddik.
Dari kolaborasi yang telah terjalin baik tersebut, tambah Siddik, Bank Mandiri berhasil membukukan pengembalian aset yang sangat baik yakni sejak Januari 2022 pendapatan Bank Mandiri dari hasil pencapaian laku lelang maupun pra lelang telah mencapai lebih dari Rp100 miliar.
"Yang menarik, pelaksanaan lelang serentak ini ternyata mendapat pengakuan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai ajang lelang serentak terbesar yang pernah dilakukan," tutup Siddik.
Adapun bagi masyarakat yang ingin mengikuti lelang bisa dilakukan di lelang.go.id dan bankmandiri.lelang.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News