"Program pemulihan ekonomi covid-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan menyalurkan berbagai stimulus kepada masyarakat dan pelaku usaha yang benar-benar membutuhkan, dapat secara maksimal dilakukan melalui inklusi keuangan dan financial technology (fintech)," kata Direktur ADB untuk Indonesia Winfried F Wicklein dalam rangkaian acara Virtual Innovation Day 2020, Jakarta, Senin, 24 Agustus 2020.
Menurutnya pengembangan inovasi keuangan digital saat ini bisa menjadi motor dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menghasilkan pendapatan yang berkualitas. Di tengah pandemi covid-19, inovasi keuangan digital menjadi sangat penting dilakukan demi pemulihan ekonomi nasional dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada OJK atas semua pekerjaan yang telah dilakukan dan hasilnya. Terutama dalam hal meletakkan dasar untuk peta jalan dan rencana aksi inovasi keuangan digital 2020-2024, serta inisiatif literasi keuangan digital," paparnya.
ADB, tegas Winfried, mendukung penuh upaya dan langkah OJK dalam meningkatkan dan mengembangkan inklusi keuangan dengan fokus melindungi, mengajarkan, serta meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat. Termasuk memperkuat perlindungan konsumen.
Dia bilang bahwa langkah dan upaya OJK sangat menggembirakan melihat kemajuan signifikan yang berhasil diciptakan dalam beberapa tahun terakhir. Perannya sebagai inkubator, akselerator, dan pengatur industri keuangan dilakukan dengan menghadirkan inovasi keuangan OJK Innovation Centre for Digital Financial Technology (OJK Infinity) dan regulatory sandbox sebagai regulasi keuangan digital.
"Saya secara khusus ingin memberikan tepuk tangan kepada OJK karena komitmennya untuk bekerja sama dengan mitra regional dan global dalam mencapai pencapaian internasional dapat dipraktikkan," ucap dia.
Winfried mengungkapkan, pada dasarnya Indonesia sudah memiliki teknologi keuangan yang dinamis. Namun masih perlu dikembangkan lebih lanjut dan diatur dengan cerdas untuk mempromosikan inklusi keuangan digital yang bertanggung jawab.
"Ke depan, kami sangat berharap dapat terus bekerja sama dengan industri keuangan di Indonesia dan OJK untuk mempromosikan layanan keuangan yang lebih inklusif di Indonesia," urainya.
Dalam hal ini, jelas Winfried, ADB berencana untuk memfokuskan dukungannya pada tiga bidang. Pertama, meningkatkan perangkat dan infrastruktur digital untuk inklusi keuangan. Kedua, meningkatkan akses keuangan untuk kelompok-kelompok marjinal, termasuk wanita. Ketiga, penguatan pengawasan dan perlindungan konsumen untuk inklusi keuangan yang bertanggung jawab.
"Kami berharap dengan dukungan kami ini, kami dapat berkontribusi untuk pengembangan inovasi keuangan digital di mana perlindungan konsumen diprioritaskan sebagai pilar utama dari inklusi keuangan yang bertanggung jawab," tutup Winfried.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News