Kepala Cabang ACT Aceh Husaini Ismail mengatakan WMUM diluncurkan sebagai bentuk ikhtiar menghadapi pertumbuhan ekonomi negatif yang akan berpotensi menjadi resesi dan berujung pada krisis ekonomi akibat pandemi covid-19.
“Program ini lahir untuk menjadikan usaha mikro sebagai pilar kekuatan ekonomi umat dengan penguatan modal usaha mikro,” katanya dikutip dari Antara, Minggu, 6 September 2020.
Ia menjelaskan dana yang disalurkan tersebut bantuan modal usaha dengan akad qardhul hasan di mana penerima modal usaha diwajibkan mengembalikan modal tersebut sesuai jumlah dipinjamkan sehingga tidak ada unsur riba.
“Kita berharap melalui program ini pemilik UMKM tidak terjerat riba maupun meminjam modal dari rentenir," katanya.
Ia menjelaskan kondisi serba sulit akibat pandemi dikhawatirkan membuat pemilik UMKM melirik para rentenir untuk mendapatkan modal usaha.
"Allah sudah tegas berfirman dalam Al Quran agar umat Islam menghapus riba dan menyuburkan sedekah. Insyaallah dengan bekerja sama dengan BKM Masjid Al-Furqan Beurawe yang berlokasi di kampung model penerapan syariah, program WMUM mudah-mudahan berjalan lancar,” katanya.
Ia menambahkan program tersebut diluncurkan pada Jumat, ditandai dengan penyerahan dana wakaf kepada tiga pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang disaksikan pengurus dan jamaah Shalat Jumat.
Ketua BKM Masjid Al-Furqan Beurawe Ustadz Amiruddin Usman Daroy mengatakan program itu harus digerakkan dengan optimistis untuk membangkitkan ekonomi umat melalui masjid.
"Roh kehidupan ada di masjid. Kami menyambut baik atas kepercayaan ACT untuk berkolaborasi melaksanakan program WMUM," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News