Berdasarkan keterangan persnya, Rabu, 27 Mei 2020, penerbitan saham baru tersebut dimaksudkan untuk menambah modal yang akan digunakan untuk membayar utang sebesar USD52 juta atau setara Rp729 miliar.
BRMS telah menyampaikan keterbukaan informasi ini pada para pemegang saham. Selain itu, keterbukaan informasi tersebut juga telah disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam transaksi tersebut, BRMS berencana untuk menerbitkan 14.591.308.925 saham baru (seri B) di harga Rp50 per lembar saham. Seluruh saham baru tersebut akan diambil oleh salah satu kreditur dari BRMS, yaitu Wexler Capital Pte. Ltd. (Wexler) melalui transaksi konversi utang menjadi saham dalam rangka pelunasan pinjaman atau utang.
Setelah pelaksanaan private placement dan mengonversi utang menjadi saham, diharapkan BRMS dapat memperoleh beberapa manfaat di antaranya neraca BRMS akan menunjukkan penurunan utang dan peningkatan ekuitas.
"Hal ini akan berdampak terhadap perbaikan rasio utang terhadap ekuitas dari sebelumnya 0,21x menjadi 0,1x setelah transaksi," kata Direktur dan Investor Relation Bumi Resources Minerals Herwin W Hidayat.
Selain itu dengan penurunan utang akan memperbaiki likuiditas perusahaan, dan memberikan perusahaan kesempatan untuk mengoptimalkan struktur permodalan untuk pendanaan usaha di masa mendatang.
"Setelah penyelesaian transaksi ini, kepemilikan para pemegang saham minoritas di BRMS hanya akan terdilusi sekitar 2,3 persen. BRMS berencana untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 24 Juni 2020," jelas Herwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News