"Dalam sejumlah kesempatan, saya senantiasa menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dan platform digital baik untuk peningkatan kesadaran berwakaf, untuk pengelolaan wakaf maupun pelaporan pemanfaatan wakaf," kata Ma'ruf dalam Webinar Nasional Wakaf Produktif, Jumat, 7 Mei 2021.
Ma'ruf pun mengapresiasi langkah Badan Wakaf Indonesia (BWI) dalam mencanangkan program pengembangan perwakafan berbasis data dan transformasi digital dalam pengelolaan wakaf di Indonesia.
"Pemerintah juga berharap strategi Waqf Digital Ecosystem yang dikembangkan BWI akan dapat segera terimplementasi dengan baik," ujarnya.
Melalui Waqf Digital Ecosystem ini, Wapres berharap berbagai sistem digital pengelolaan wakaf yang dilaksanakan oleh stakeholder di luar BWI dapat terhubung dan terintegrasi dengan sistem digital yang dimiliki oleh BWI.
"Dengan demikian diharapkan akan segera terwujud adanya Waqf Super Apps, di mana kita dapat mengaksesnya untuk mendapatkan berbagai informasi tentang wakaf, akses pelayanan online (pendaftaran, pelaporan, pengaduan kasus, dan kerja sama), mendapatkan berbagai pilihan platform digital pengumpulan dana (digital fundraising) serta akan mendukung upaya pengembangan model wakaf lainnya ke depan," paparnya.
Di samping itu, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antara BWI, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Bank Indonesia (BI), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), serta berbagai pihak.
"Berbagai upaya pengembangan perwakafan nasional yang dilakukan melalui sinergi dan kerjasama multipihak ini diharapkan dapat semakin meningkatkan peran wakaf sebagai sumber dana sosial syariah yang sangat potensial bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News